Fahri Hamzah: Harusnya Sejak Dulu Pemerintah Gerak soal Whatsapp

Aplikasi Whatsapp belakangan marak diperbincangkan lantaran dapat mengakses GIF pornografi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Nov 2017, 03:13 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 03:13 WIB
20161108-KLARIFIKASI FAHRI HAMZA-JT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat menjadi pembicara diskusi publik "Menyikapi Tabir Aktor Politik Penunggang Demo 4 November di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (8/11). (Liputan6.com/JOhan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Whatsapp belakangan marak diperbincangkan lantaran dapat mengakses GIF pornografi. Pemerintah pun berencana memblokir Whatsapp apabila tidak segera menghentikan akses konten tersebut.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, seharusnya sudah sejak lama pemerintah bertindak sebelum akhirnya ramai oleh publik.

"Harusnya ini sudah dari dulu menyadari dan mengetahui memang database communication banyak menyeret kejahatan di dalamnya tidak saja terorisme tetapi juga pornografi," ujar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Menurut dia, akibat dari kemudahan untuk mengirim gambar-gambar atau video-video pornografi, maka efeknya akan menjadi buruk.

"Tapi sekarang bagaimana caranya membedakan antara gambar pornografi dengan nonpornografi tetapi memakai program yang sama atau bahasa atau pemograman yang sama, itu kan susah," kata dia.

Fahri menilai, seharusnya sudah sejak awal pemerintah memberikan peringatan kepada aplikasi-aplikasi yang ada, seperti Blackberry, Whatsapp, dan Telegram. "Bahwa bisa enggak kita bareng-bareng menghadapi konten pornografi itu? Ada enggak caranya?" ucapnya.

Karena, lanjut dia, kalau di internet-internet seperti Twitter, itu mudah dikendalikan. Oleh karena itu, ia mempertanyakan, mengapa Whatsapp tidak bisa.

"Harusnya tetep bisa, kita hadapi. Nah ini telat, kalau menurut saya sekarang ini pornografi udah seram banget," tutur Fahri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya