Kala JK Sindir Anies Baswedan soal Hujan dan Macet

Sindiran JK terhadap Anies Baswedan dilontarkan saat menghadiri Halaqah Nasional Ulama di Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Nov 2017, 05:25 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 05:25 WIB
JK-Anies
Ada pertemuan JK dengan Anies sebelum orang nomor satu di Jakarta itu dilantik di Istana Negara. (Liputan6.com/Putu Merta SP)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK sempat menyindir keadaan Ibukota DKI Jakarta yang jika hujan, pasti akan menimbulkan kemacetan. Hal ini disampaikannya saat menyambut kehadiran Rais Aam PBNU dan Ketua MUI, Kiai Maruf Amin yang datang terlambat.

Pernyataan tersebut terlontar saat JK menghadiri Halaqah Nasional Ulama dengan tema 'Peran Ulama dalam Membangun Kehidupan Bangsa yang Harmoni' di Hotel Millenium, Jakarta.

"Pak Kiai, Assalamualaikum. Minta maaf saya duluan Pak Kiai, kita paham Jakarta ini kalau hujan, pasti macet sedikit," ucap JK di lokasi, Kamis (17/11/2017) malam.

Sesaat kemudian, JK langsung menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan penyelesaian masalah tersebut. "Kita perlu lihat Anies ini kesanggupannya bagaimana," ungkap JK.

Menurut dia, kondisi tersebut telah lama terjadi di Jakata. Siapa pun pemimpinnya, belum ada yang sanggup menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.

"Artinya Gubernur siapa pun, belum berhasil membina Jakarta ini," ucap JK.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Kerja Sama Lembaga

Halaqah Nasional Ulama digelar berkat kerja sama MAARIF Institute, Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah, Sekolah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, dan Lakpesdam NU dan Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila.

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengkaji ulang peran ulama dan cendekiawan di Indonesia sekaligus berbagai produk intelektual keilmuan yang dihasilkannya, agar dapat berdampak signifikan bagi upaya pembangunan kehidupan harmoni dan kedamaian dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.

Selain itu, halaqah ini juga diharapkan dapat merumuskan ulang pandangan-pandangan dan opini keagamaan alternatif yang konstruktif bagi keutuhan bangsa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya