Idrus Marham: Jangan Ada Gerbong yang Ingin Kuasai Golkar

Menurut Idrus, munaslub harus jadi momentum persatuan Golkar.

oleh Ika Defianti diperbarui 19 Des 2017, 11:43 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 11:43 WIB
Beri Sambutan Pembuka, Plt Ketum Golkar Minta Doa Buat Setya Novanto
Plt Ketum DPP Partai Golkar, Idrus Marham saat memberi sambutan pembuka Mukernas Kosgoro 1957 di Jakarta, Selasa (12/12). Dalam sambutannya, Idrus meminta peserta Mukernas Kosgoro 1957 mendoakan Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham meminta internal partainya tidak terpecah dengan adanya faksi-faksi. Menurut dia, semua kelompok harus memikirkan kepentingan yang lebih luas.

"Jangan satu pun dari gerbong itu berniat untuk menguasai (Golkar)," kata Idrus, di area Munaslub Golkar, JCC Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Karena itu, ia berharap kepengurusan baru yang terpilih lewat Munaslub mempertimbangkan keterwakilan tiap faksi. Idrus menilai hal tersebut akan menjadikan Golkar kuat.

Politikus kawakan ini mengingatkan persatuan merupakan isu sentral di Munaslub, sehingga tidak malah menjadi pemantik masalah baru.

"Saran saya dan juga keputusan rapat pleno bahwa Munaslub ini adalah satu-satunya cara menyelesaikan masalah," ia menjelaskan.

Ia menegaskan setiap faksi untuk mengedepankan persatuan. Jangan sampai, ucap dia, ada langkah memicu kisruh dan mempertajam konflik Golkar.

 

Lima Kubu

Jokowi Buka Munaslub Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, Senin (18/12). Munaslub Partai Golkar berlangsung hingga 20 Desember 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membongkar lima grup besar di internal Partai Golkar. Menurut dia, grup besar di internal partai itu sudah biasa terjadi dalam sebuah organisasi.

“Di semua partai juga ada, sudah biasa itu,” ujar Jokowi usai membuka Munaslub Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 18 Desember 2017.

Menurut Jokowi, lima grup besar yang ada di internal Golkar adalah grup Jusuf Kalla, grup Aburizal Bakrie, grup Luhut Binsar Pandjaitan, grup Akbar Tandjung, dan grup Agung Laksono. Grup-grup tersebut menurut Jokowi hal yang lumrah dalam sebuah partai.

“Oleh sebab itu kalau grup-grup itu menjadi satu, kan, sudah mendekati pilkada, saya ingin mengingatkan saja. Karena sudah mendekati persiapan untuk pileg, pilpres ya mengingatkanlah, enggak apa-apa,” kata Jokowi.

Terkait maksud dari adanya grup-grup besar tersebut, Jokowi masih tak mau menjelaskan lebih jauh.

“Oh, itu saya hanya mengamati dari jauh. Benar tidaknya tanyakan kepada beliau-beliau, jangan ke saya. Saya hanya mengamati dari jauh, bisa betul bisa tidak. Tanyakan kepada beliau-beliau, tanyakan kepada ketum atau sekjen,” kata Jokowi.

Partai Hebat

[Bintang] 4 Tokoh Sukses Indonesia Ini Pernah Kuliah di Bandung, Lho!
Abu Rizal Bakrie (Via: news.liputan6.com)

Menurut Abu Rizal Bakrie, partai Golkar kini banyak diterpa masalah. Meski diterpa banyak persoalan, menurut Ical, Golkar merupakan partai yang hebat.

"Golkar tuh paling hebatlah. Mau ribut-ribut nanti juga bersatu lagi. Itu namanya Golkar, akarnya kuat ke bawah. Begitu angin tertiup ada beberapa helai daun jatuh, pohonnya tetap kokoh," kata dia.

Terkait adanya kabar Ical yang tak mendukung Airlangga Hartarto menggantikan Setya Novanto alias Setnov, menurut Ical hal tersebut merupakan bagian dari terpaan dan cobaan di dalam partainya.

"Itu yang saya tadi bilang. Ada angin kan. Yang bilang saya ke tempat lain kan Anda. Saya sebagai ketua dewan pembina selalu mengatakan, semua kader adalah kader yang dulu di bawah kepengurusuan saya. Bekerja. Saya jadi tidak berpihak,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya