Kesatuan Mahasiswa AMPG Tegaskan Golkar Solid Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua Umum PP Kesatuan Mahasiswa Angkatan Muda Partai Golkar (Ketum PP KM AMPG) Alexandra menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

oleh Tim News diperbarui 21 Mei 2024, 23:14 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 17:45 WIB
Jokowi Prabowo Hadiri HUT Partai Golkar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah kiri) saat menghadiri peringatan HUT ke-59 Partai Golkar di Jakarta, Senin (6/11/2023). Selain dihadiri Jokowi dan Prabowo, HUT Partai Golkar tersebut juga dihadiri petinggi partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Kesatuan Mahasiswa Angkatan Muda Partai Golkar (Ketum PP KM AMPG) Alexandra menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam salah satu podcast yang menyatakan Golkar bisa menjadi brutus.

Alexandra menilai, solidnya Koalisi Indonesia Maju dibangun sejak awal dengan kesadaran penuh untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Namun dengan pernyataan dari Qodari bisa berakibat pada kondisi saling curiga dalam koalisi, yang berujung pada ketidakharmonisan koalisi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, atau mengadu domba sesama partai dalam koalisi," ujar Alexandra melalui keterangan tertulis, Selasa (21/5/2024).

Dia menyebut, apa yang disampaikan Qodari tersebut seolah-olah bisa membenarkan pandangan bahwa mereka yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau pun koalisi yang lain, mendukung capres-cawapres pada dasarnya hanya berorientasi pada bagi-bagi kekuasaan.

"Padahal Partai Golkar meyakini, bahwa pilihan dukungan dan koalisi dari setiap partai yang ada (tidak hanya Partai Golkar) selalu didasarkan pada kesamaan visi, misi dan gagasan dalam kesinambungan pembangunan nasional," ucap Alexandra.

"Pernyataan Qodari mensiratkan bahwa partai politik umumnya dan Partai Golkar khususnya identik dengan pengkhianatan. Sehingga dapat merusak tatanan koalisi yang terbentuk," sambung dia.

Oleh karena itu, Alexandra menegaskan, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto selalu solid dan berkomitmen penuh mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Meminta dan mengimbau kepada Qodari dan juga kepada semua pihak agar tidak menggangu proses pematangan transisi pemerintahan dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin ke Kabinet Prabowo-Gibran dengan memberikan pernyataan yang bersifat memecah belah, mengadu domba pihak-pihak yang sedang berkonsentrasi menjaga proses transisi ini agar bisa berlangsung dengan baik," papar Alexandra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Golkar Miliki Kader Potensial

Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato politik saat Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye akbar dihadiri ribuan kader dan simpatisan Golkar se-Jabodetabek dan Bandung. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Alexandra menyebut, sebagai salah satu partai yang cukup memiliki kematangan dalam berpolitik, Golkar tentunya memiliki mekanisme partai yang teratruktur dan sistematis dalam menentukan kepemimpinan Ppartai.

"Di samping itu, dalam setiap masanya, Partai Golkar juga memiliki kader-kader partai yang potensial yang terdidik dengan baik dalam mekanisme kaderisasi partai. Meski demikian, Partai Golkar selalu terbuka menerima siapa pun yang berminat menjadi kader partai," terang dia.

Alexandra juga menegaskan, Partai Golkar sama sekali tidak ikut campur tentang direkomendasikannya lembaga-lembaga lain untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Karena, kata dia, konsentrasi Partai Golkar saat ini adalah memastikan bahwa kesinambungan pembangunan nasional dapat terlaksana oleh pemerintahan mendatang.

"Agar semua pihak di luar Kader Partai Golkar untuk tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang tidak berdasar dan tidak perlu agar tidak mengalihkan perhatian masyarakat yang menginginkan kesinambungan kerja dalam pembangunan nasional," jelas Alexandra.

Sebelumnya, dalam sebuah podcast, Qodari mengakui bahwa lembaganya tidak dilibatkan Golkar dalam survei Pilkada 2024. Kemudian, Qodari mengkritik Golkar dan menyebut partai nomor urut 4 di Pemilu 2024 bisa menjadi Brutus atau pihak yang berkhianat.

Infografis Dasi Kuning Jokowi dan Akui Nyaman dengan Golkar
Infografis Dasi Kuning Jokowi dan Akui Nyaman dengan Golkar (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya