Paket Selebaran Gelap Ancam Tokoh Agama Gegerkan Warga Depok

Paket tersebut berisi ancaman tokoh agama di sekitaran Grand Depok City (GDC).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2018, 07:03 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2018, 07:03 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Warga Depok digegerkan dengan paket selebaran gelap dari pengirim misterius. Paket tersebut berisi ancaman tokoh agama di sekitaran Grand Depok City (GDC).

Kehebohan bermula saat seorang satpam bernama Asep, Sabtu 3 Maret 2018 sekitar pukul 09.00 WIB mengetahui paket tersebut. Paket ditemukan di Cluster Gardenia Blok Q, Tirtajaya, Sukmajaya Depok. Paket tersebut ditemukan oleh Asep di depan pagar perumahan.

Kemudian oleh Asep, paket selebaran gelap itu diberikan ke pos tengah kepada Jamari. Asep memberitahu pada Jamari bahwa ada surat untuk Ustaz Shobur Gardenia. Namun karena sudah malam Asep menitipkan surat di pos tengah.

Dalam paket diketahui berisi nama-nama target penculikan tokoh agama yang ada di Depok.

Dari identitas pengirim diketahui bahwa dikirim dari alamat di Keadilan Jaya Abadi Jalan Malaka Hijau Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Setelah dikonfirmasi pada pengurus lingkungan di Cluster Gardenia, ada empat nama tokoh agama yang namanya tercantum dalam paket selebaran gelap tersebut. Antara lain, Ustaz Shobur Gardeni, Ustaz Solihin Gardenia, Abi Zain Bin Qasim Gardenia dan Iwan Gardenia.

 

Diduga Alamat Fiktif

20150829-Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan, pihaknya sudah memeriksa lokasi.

"Kita sudah cek TKP," katanya, Sabtu.

Kemudian pihaknya mengamankan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi. "Saat ini barang bukti dan para saksi berada di Polresta Depok untuk dimintai keterangan," tukasnya.

Jumlah saksi yang dimintai keterangan sejauh ini sebanyak empat orang. "Empat saksi sedang proses memberikan keterangan di Polresta Depok," tambahnya.

Soal alamat pengirim, pihaknya juga sudah mengecek. Kuat dugaan alamat pengirim adalah fiktif.

"Karena alamat tersebut adalah alamat perumahan Malaka Country Estate namun kami masih lakukan penyelidikan," tutupnya. 

Reporter: Nur Fauziah

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya