6 Fakta di Balik Tenggelamnya Kapal TNI di Kepulauan Seribu

Kapal motor cepat milik Kodam Jaya tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu.

oleh Muhammad AliPutu Merta Surya PutraAnendya Niervana diperbarui 13 Mar 2018, 08:41 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 08:41 WIB
Kapal Cepat milik Kodam Jaya Tenggelam
Kapal Cepat milik Kodam Jaya Tenggelam di Kepulauan Seribu

Liputan6.com, Jakarta - Kapal TNI tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu Senin siang 12 Maret 2018. Tenggelamnya kapal motor cepat milik Kodam Jaya itu terekam dalam video amatir.

Dalam video yang beredar, bagian belakang kapal TNI tenggelam perlahan, sementara beberapa prajurit masih berada di bagian depan kapal atau buritan.

Kapuspen TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah saat dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan ihwal peristiwa tersebut.

"Peristiwanya benar, saya mendapat laporan bahwa saat ini evakuasi sudah selesai," ujar Fadhillah kepada Liputan6.com, Senin 12 Maret 2018.

Menurut Kepala Staf Kodam Jaya Brigjend TNI Harianto Syahputra, saat kejadian ada dua kapal milik Kodam Jaya yang membawa 115 personel TNI dan istri untuk persiapan acara ulang tahun persatuan istri prajurit TNI.

Untuk evakuasi bangkai kapal TNI tenggelam yang masih berada di perairan Kepulauan Seribu, Kodam Jaya akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut untuk meminta bantuan.

Dalam penyelidikannya, terungkap fakta-fakta di balik kecelakaan tenggelamnya kapal TNI tersebut. Apa saja?

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

1. Angkut 54 Penumpang

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Kepala Staf Kodam Jaya, Brigjend TNI Harianto Syahputra, mengungkapkan, saat kejadian ada dua kapal milik Kodam Jaya yang membawa 115 personel TNI. Kapal itu mengangkut istri personel TNI untuk persiapan acara ulang tahun persatuan istri prajurit TNI.

Akan tetapi, salah satu kapal yang membawa 54 penumpang mengalami gangguan pada mesin.

 

2. Alami Masalah di Mesin

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Kepala Staf Kodam Jay, Brigjend TNI Harianto Syahputra menyatakan kapal tersebut mengalami masalah di mesin. Sejumlah prajurit melompat ke laut sementara KMC bernomor 16-05 ini berubah posisi vertikal dan terus tenggelam.

"Ada trouble di mesin sehingga mesin mati kapal kemasukkan air," ujar dia.

 

3. Penumpang Selamat

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Usai mesin mati, lanjut Harianto, air laut masuk ke dalam kapal. Setelah itu, tanda-tanda kapal akan tengggelam pun dirasakan. Para prajurit yang berada di atas kapal langsung terjun ke laut.

"Alhamdulillah, kapal yang kemasukan air itu personelnya bergeser ke kapal yang satunya jadi sebanyak 54 orang bisa terselamatkan," terang Harianto.

 

4. Tidak Kelebihan Muatan

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Kapal Motor Cepat (KMC) milik Kodam Jaya dengan nomor lambung AD-16-05, tenggelam di Kepulauan Seribu, Senin (12/3/2018). Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi, membantah penyebab tenggelanmnya kapal karena kelebihan muatan.

Menurut Kristomei, insiden tenggelamnya kapal berawal karena mati mesin. "Oh tidak, tidak, tidak. Kan kita gunakan dua kapal," kata Kristomei kepada Liputan6.com, Senin.

 

5. Turunkan Tim Investigasi

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Meski demikian, Kristomei menjelaskan tim investigasi sudah turun untuk mencari sebab tenggelamnya kapal yang ingin menuju pulau Pramuka itu.

"Saat ini sudah menurunkan tim investigasi guna melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan secara rinci," ungkap Kristomei.

Dia juga menuturkan, atas kejadian ini, pihaknya, khususnya TNI AD menyesali kecelakaan yang tak memakan korban jiwa tersebut.

"TNI AD menyesalkan kecelakaan ini," ucap Kapendam.

 

6. Tak Ada Korban Dibawa ke Rumah Sakit

Kapal TNI
Kapal TNI tenggelam di Kepulauan Seribu. (SCTV)

Kristomei memastikan semua personel di dalam kapal selamat. Proses evakuasi dibantu kapal lain.

"Korban jiwa tidak ada. Semua personel selamat dipindahkan ke kapal kita satu lagi, dan dibantu oleh kapal dari Kepulauan Pramuka," jelas Kristomei.

Dia juga menyebut, para korban tak ada yang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, tidak ada warga sipil yang ikut dalam kapal tersebut.

"Enggak ada (dibawa ke rumah sakit). Iya Kodam semua, tidak ada sipil," pungkas Kristomei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya