KPK Sita Uang Ratusan Juta dari Penangkapan di Kabupaten Bandung Barat

Enam orang yang terjaring operasi senyap itu terdiri dari unsur, PNS, seorang kepala dinas, dan pihak swasta.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Apr 2018, 10:23 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 10:23 WIB
Ilustrasi KPK
Ilustrasi KPK

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang ratusan juta rupiah terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bandung Barat. Diduga suap ini terkait pelaksanaan proyek.

"Ada uang yang diamankan, (jumlahnya) ratusan juta rupiah," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (11/4/2018).

Febri mengatakan ada enam orang yang dibawa ke Gedung KPK Jakarta Selatan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Enam orang yang terjaring operasi senyap itu terdiri dari unsur, PNS, seorang kepala dinas, dan pihak swasta.

"Enam orang tadi sudah dibawa ke kantor KPK. Dilanjutkan proses pemeriksaan secara intensif," ujarnya

Febri mengatakan pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum enam orang tersebut.

"Nanti hasilnya tentu akan kami sampaikan di konferensi pers," imbuhnya.

PDIP Kabupaten Bandung Barat Berang

KPK
Ilustrasi barang bukti suap. KPK hingga kini masih menelusur ihwal dugaan keterlibatan Guberur Jambi, Zumi Zola dalam kasus suap pembahasan APBD (DERY RIDWANSAH/JAWA POS.COM)

Pengurus cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku akan menempuh jalur hukum terkait munculnya pemberitaan mengenai penangkapan Bupati Bandung Barat Abubakar oleh KPK. 

Abubakar sendiri merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat sekaligus Bupati Kabupaten Bandung Barat. 

"Itu adalah sebuah kekeliruan yang disampaikan KPK. Mereka yang datang bukan penyidikan. Kita bersepakat untuk mengambil langkah hukum," ujar Wakil Ketua DPC PDIP KBB Fajar Taufik saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/4/2018).

Fajar mengatakan pihaknya sempat tak percaya ketika muncul berita mengenai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Abubakar. Namun, setelah konfirmasi dilakukan oleh Abubakar langsung, kabar tersebut akhirnya jelas terbantahkan. 

"Membaca berita di media online dan running text siapa yang enggak drop, tapi ketika kenyataannya yang disampaikan di media salah, teman-teman (PDIP) yang tadinya lemas jadi tambah semangat untuk memenangkan Elin-Maman dan Hasanah," ucap dia.

Dia pun percaya Abubakar yang telah memimpin Bandung Barat selama dua periode merupakan sosok yang jauh dari korupsi. Karena itu, sejak awal, pihaknya tidak percaya bila ada OTT terhadap Abubakar. 

"Tidak ada yang bisa lepas dari OTT KPK selama ini. Ketika itu sebuah kekeliruan, semangatnya untuk kami semakin berkobar dan percaya Abubakar itu bersih," ujar Fajar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya