Liputan6.com, Bandung - Pengurus cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku akan menempuh jalur hukum terkait munculnya pemberitaan mengenai penangkapan Bupati Bandung Barat Abubakar oleh KPK.
Abubakar sendiri merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat sekaligus Bupati Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga
"Itu adalah sebuah kekeliruan yang disampaikan KPK. Mereka yang datang bukan penyidikan. Kita bersepakat untuk mengambil langkah hukum," ujar Wakil Ketua DPC PDIP KBB Fajar Taufik saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/4/2018).
Advertisement
Fajar mengatakan pihaknya sempat tak percaya ketika muncul berita mengenai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Abubakar. Namun, setelah konfirmasi dilakukan oleh Abubakar langsung, kabar tersebut akhirnya jelas terbantahkan.
"Membaca berita di media online dan running text siapa yang enggak drop, tapi ketika kenyataannya yang disampaikan di media salah, teman-teman (PDIP) yang tadinya lemas jadi tambah semangat untuk memenangkan Elin-Maman dan Hasanah," ucap dia.
Dia pun percaya Abubakar yang telah memimpin Bandung Barat selama dua periode merupakan sosok yang jauh dari korupsi. Karena itu, sejak awal, pihaknya tidak percaya bila ada OTT terhadap Abubakar.
"Tidak ada yang bisa lepas dari OTT KPK selama ini. Ketika itu sebuah kekeliruan, semangatnya untuk kami semakin berkobar dan percaya Abubakar itu bersih," ujar Fajar.
Klarifikasi PDIP Bandung Barat
Fajar sendiri mengaku mendapat penjelasan langsung dari Abubakar terkait isu yang menyebut kedatangan KPK karena terkait istrinya yang maju di Pilkada Bandung Barat.
"Yang terjadi sebenarnya tadi adalah KPK meminta klarifikasi Pak Abubakar dalam kapasitasnya sebagai Bupati KBB tentang isu yang berkembang ke KPK. Pak Bupati menjawab secara utuh bahwa tidak benar, itu bahwa ada penggiringan dan sebagainya," tegas dia.
"Kalau OTT jelas harus pakai rompi oranye. Ini nyatanya sampai jam delapan malam tadi masih sama kita," jelas Fajar. Elin tak lain adalah istri dari Abubakar.
Dia menceritakan, saat sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB ada telefon atas nama KPK. Lalu klarifikasi pun dilakukan di rumah anak Abubakar di kawasan Kotabaru Parahyangan.
"Setelah konfirmasi lalu pulang," Fajar menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement