Bantah OTT Bupati Bandung Barat, PDIP Akan Tempuh Jalur Hukum

Abubakar, yang memimpin Bandung Barat selama dua periode, selama ini dicitrakan sebagai tokoh yang jauh dari korupsi.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Apr 2018, 07:59 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 07:59 WIB
Ilustrasi KPK
PDIP bantah berita KPK OTT Bupati Bandung Barat Abubakar

Liputan6.com, Bandung - Pengurus cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku akan menempuh jalur hukum terkait munculnya pemberitaan mengenai penangkapan Bupati Bandung Barat Abubakar oleh KPK. 

Abubakar sendiri merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat sekaligus Bupati Kabupaten Bandung Barat. 

"Itu adalah sebuah kekeliruan yang disampaikan KPK. Mereka yang datang bukan penyidikan. Kita bersepakat untuk mengambil langkah hukum," ujar Wakil Ketua DPC PDIP KBB Fajar Taufik saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (11/4/2018).

Fajar mengatakan pihaknya sempat tak percaya ketika muncul berita mengenai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Abubakar. Namun, setelah konfirmasi dilakukan oleh Abubakar langsung, kabar tersebut akhirnya jelas terbantahkan. 

"Membaca berita di media online dan running text siapa yang enggak drop, tapi ketika kenyataannya yang disampaikan di media salah, teman-teman (PDIP) yang tadinya lemas jadi tambah semangat untuk memenangkan Elin-Maman dan Hasanah," ucap dia.

Dia pun percaya Abubakar yang telah memimpin Bandung Barat selama dua periode merupakan sosok yang jauh dari korupsi. Karena itu, sejak awal, pihaknya tidak percaya bila ada OTT terhadap Abubakar. 

"Tidak ada yang bisa lepas dari OTT KPK selama ini. Ketika itu sebuah kekeliruan, semangatnya untuk kami semakin berkobar dan percaya Abubakar itu bersih," ujar Fajar.

 

Klarifikasi PDIP Bandung Barat

KPK
Ilustrasi barang bukti suap. KPK hingga kini masih menelusur ihwal dugaan keterlibatan Guberur Jambi, Zumi Zola dalam kasus suap pembahasan APBD (DERY RIDWANSAH/JAWA POS.COM)

Fajar sendiri mengaku mendapat penjelasan langsung dari Abubakar terkait isu yang menyebut kedatangan KPK karena terkait istrinya yang maju di Pilkada Bandung Barat.

"Yang terjadi sebenarnya tadi adalah KPK meminta klarifikasi Pak Abubakar dalam kapasitasnya sebagai Bupati KBB tentang isu yang berkembang ke KPK. Pak Bupati menjawab secara utuh bahwa tidak benar, itu bahwa ada penggiringan dan sebagainya," tegas dia.

"Kalau OTT jelas harus pakai rompi oranye. Ini nyatanya sampai jam delapan malam tadi masih sama kita," jelas Fajar. Elin tak lain adalah istri dari Abubakar.

Dia menceritakan, saat sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB ada telefon atas nama KPK. Lalu klarifikasi pun dilakukan di rumah anak Abubakar di kawasan Kotabaru Parahyangan.

"Setelah konfirmasi lalu pulang," Fajar menandaskan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya