Dokter RS Premier Jatinegara: Resume Medis Pasien Bersifat Rahasia

Sesuai etik resume medis tidak boleh diberikan pada siapapun selain pihak keluarga.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 16:15 WIB
Mantan Dokter Setya Novanto Kembali Jalani Sidang Mendengar Keterangan Saksi
Terdakwa perkara merintangi penyidikan dugaan korupsi E-KTP, Bimanesh Sutarjo melihat berkas saat mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/4). Sidang mendengar keterangan saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter Glen S Dunda, spesialis jantung RS Jatinegara dihadirkan di persidangan dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo. Bimanesh menjadi terdakwa perintangan penyidikan korupsi e-KTP.

Kepada Dokter Glen, jaksa bertanya soal kerahasiaan resume medis seorang pasien. Glen menegaskan, sesuai etik resume medis tidak boleh diberikan pada siapapun selain pihak keluarga.

"Tidak boleh kecuali atas permintaan pasien dan keluarga," ujar Glen di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (23/4).

Dia juga menegaskan, resume medis pasien juga tidak bisa sembarang dilihat oleh siapapun termasuk dokter. Terlebih lagi dokter tersebut tidak mendapat rujukan dari tempat awal perawatan medis pasien.

Sekalipun bisa, imbuh Glen, harus ada keterangan tertulis atau rujukan dokter tersebut bahwa yang bersangkutan berhak melihat dan memeriksa resume medis pasien.

"Teknisnya bagaimana jika dokter lain melihat resume medis pasien?" tanya jaksa.

"Harus ada keterangan tertulis. Kalau tidak, tidak bisa," jawab Glen.

Sementara itu pada persidangan sebelumnya, Fredrich disebut Bimanesh sempat membawa resume medis Novanto. Dokumen tersebut ia berikan sesaat setelah Novanto rawat inap di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (RSMPH) usai alami kecelakaan yang diduga direkayasa.

Padahal saat itu, tidak ada rujukan dari RS Premier Jatinegara ke RSMPH atas pasien bernama Setya Novanto. Mantan Ketua DPR itu dinyatakan dalam kondisi baik pasca mendapat perawatan medis di rumah sakit Premier selama hampir 2 minggu lebih.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya