PDIP Gunakan Lagi Tagline Indonesia Hebat pada Pemilu 2019

Indonesia Hebat, kata Puan, memiliki makna agar kader PDIP bekerja keras dan bergotong royong.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2018, 08:04 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 08:04 WIB
Megawati Buka Rakor Politik dan Keamanan PDIP
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP non aktif Puan Maharani mengikuti Rakor Bidang Politik & Keamanan Tingkat Nasional, Jakarta, Kamis (3/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PDIP kemungkinan kembali menggunakan tagline "Indonesia Hebat" di Pemilu Serentak 2019. Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan nonaktif PDIP Puan Maharani mengatakan, alasan memakai kembali brand "Indonesia Hebat" karena telah melekat dengan PDIP.

"Jadi kalau kita lihat di daerah-daerah selalu mengatakan Indonesia hebat adalah PDI Perjuangan," kata Puan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Puan bercerita soal asal mula dibuatnya jargon "Indonesia Hebat" hingga kental dengan identitas PDIP. Jargon itu dicetuskan pada Pemilu Presiden 2014 lalu.

Indonesia Hebat, kata Puan, memiliki makna agar kader PDIP bekerja keras dan bergotong royong memenangkan partai dan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.

"Karena Indonesia Hebat salah satu halnya kita harus melakukan kerja bersih, kerja keras, kerja sama atau kita harus gotong royong memenangkan PDIP pada 2014 lalu," tegasnya.

Puan mengungkapkan pihaknya juga akan menyosialisasikan bahwa PDIP adalah partai yang dekat dengan umat Islam meski berasaskan nasionalis.

"Bahwa kita juga sebagai umat muslim, PDIP sebagai partai nasionalis tentu saja berharap bisa tetap dekat dengan umat," ungkapnya.

Bantah untuk Pencitraan

Megawati Buka Rakor Politik dan Keamanan PDIP
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP non aktif Puan Maharani mengikuti Rakor Bidang Politik & Keamanan Tingkat Nasional, Jakarta, Kamis (3/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Namun, Puan membantah branding ini merupakan pencitraan atau untuk mengantisipasi serangan dari kubu lawan dengan opini yang menyebut PDIP tidak pro Islam.

"Ini bukan untuk pencitraan, ini untuk kepentingan bangsa ke depan bahwa parpol yang sesuai UU merupakan salah satu pilar demokrasi harus berjalan seiring dan sejalan," klaim Puan.

Meski mengusulkan memakai kembali Indonesia Hebat, Puan menanyakan kepada kader yang hadir dalam rapat jika memiliki usulan lain terkait brand partai di Pemilu 2019. Jadi, semua elemen masyarakat bisa mengenal dan memilih PDIP.

"Ini juga tugas dari komite ini apakah kita mempunyai usulan lain untuk menjadi branding dari partai ini ke depan ataukah kita punya usulan bagaimana mem-branding partai ini ke depan," tandasnya.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya