Prabowo: Saya Bagian Orde Baru Tapi Tak Ragu Mengkritik

Prabowo Subianto meminta bangsa Indonesia tidak anti-kritik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Jun 2018, 14:37 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2018, 14:37 WIB
Jelang Pilkada Serentak 2018, Prabowo Subianto Temui Zulkifli Hasan
Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Rumah Dinas Ketua MPR, Jakarta, Senin (25/6). Pertemuan membahas permasalahan Pilkada 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya menjadi bagian dari zaman Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Meski merupakan bagian dari Orba, Prabowo mengatakan tak ragu mengkritik pemerintahan saat itu.

"Begini-begini saya usianya 67 tahun. Saya ikut di zaman Orde Baru, saya ikut di situ jadi saya lihat, gejala-gejala ABS 'Asal Bapak Senang', saya perhatikan itu," ujar Prabowo usai bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di W Jalan Widya Chandra IV Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).

"Zaman dulu selalu laporan ke Pak Harto, bagus, bagus, bagus. Saya bagian dari Orde Baru tapi saya juga tidak ragu-ragu untuk mengoreksi Orde Baru, mengkritik Orde Baru," sambung Prabowo.

Prabowo meminta bangsa Indonesia tidak anti-kritik. Menurut dia, yang seharusya dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia adalah melihat kembali kondisi negara saat ini.

"Sebagai bangsa kita harus periksa kesehatan kita dan kita bertanya apakah benar negara kita sekarang adalah kuat, apa negara kita sehat," ucap Prabowo Subianto.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.

Saya Bukan Mencari Kesalahan

Jelang Pilkada Serentak 2018, Prabowo Subianto Temui Zulkifli Hasan
Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (kiri) berbincangKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Rumah Dinas Ketua MPR, Jakarta, Senin (25/6). Pertemuan kedua tokoh tersebut berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dia membeberkan bahwa saat ini gini ratio Indonesia berdasarkan lembaga Internasional kurang lebih 35 persen. Sementara, dari segi tanah, Prabowo menuturkan bahwa dari 80 persen tanah Indonesia, 1 persen dikuasai bangsa Indonesia.

"Kita bertanya, apakah ini sehat atau tidak. Apa negara kita sehat, 4 orang memiliki kekayaan sama dengan lebih dari 100 juta rakyat Indonesia. Kita bertanya," tuturnya.

"Jadi kalau saya mengatakan, itu bukan saya mencari-cari kesalahan. Bukan, ini data yang keluar. Jangan kita jadi kayak orang tadi, takut periksa kesehatan tapi kolesterol naik, ini naik, ini naik, pada saatnya kolaps. Negara ya begitu juga. Negara tidak bisa kehilangan kekayaan yang mengalir mengalir terus, tidak kolaps," pungkas Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya