Sohibul Iman: Sebelum ke Gerindra, Demokrat Temui PKS

Sohibul membantah bila ada anggapan Demokrat melangkahi PKS sebagai mitra mesra Gerindra.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 17:00 WIB
Presiden PKS, Sohibul Iman
Presiden PKS, Sohibul Iman. (Ronald/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman tak mempermasalahkan munculnya wacana Prabowo Subianto-Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2019. Dirinya menyikapi positif bila semakin banyak kandidat Pilpres yang muncul ke publik.

"Jadi, mau alternatif calon apa, bagi saya itu sangat bagus. Publik supaya ada calon lebih banyak dan ini kan masih ranahnya dinamika politik. Ujungnya siapa kan kita tidak tahu," kata dia di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2018).

"Tapi munculnya banyak calon, banyak usulan, kan, positif di dalam proses demokrasi. Ini supaya rakyat memiliki pilihan yang banyak. Bagi kami sih tidak ada namanya sikap yang berat. Kami sangat mendukung," ucapnya.

Sohibul juga tak mempermasalahkan soal Prabowo yang melirik AHY jadi cawapres. Menurut dia, opsi bongkar pasang nama masih cair. Dia tak ingin berandai-andai.

"Ya, enggak papa (Prabowo-AHY), saya tidak akan berandai-andai, jalani saja," ujarnya.

Waketum Demokrat Syarief Hasan sendiri beberapa waktu lalu bertemu Prabowo di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu di Kertanegara, Jakarta Selatan. Sohibul membantah bila ada anggapan Demokrat melangkahi PKS sebagai mitra mesra Gerindra. Sebab, Sohibul lebih dulu bertemu Syarief sebelum Prabowo.

"Sebelum Pak Syarief ketemu Prabowo, dia ketemu saya di bandara. Dia masih berbicara ke saya, jadi ini semua adalah dinamika penjajakan. Demokrat juga ingin cari mana yang terbaik. Bisa dengan PKS atau Gerindra," ucap Sohibul.

 

Demokrat Ajak PKS Berkoalisi

Presiden PKS, Sohibul Iman
Presiden PKS, Sohibul Iman. (Ronald/Merdeka.com)

Dari pertemuannya dengan Syarief, Demokrat mengajak PKS untuk berkoalisi. Jika ditafsirkan, hal itu juga membuat spekulasi yang mana PKS meninggalkan Gerindra. Namun, kenyataannya tidak.

"Sebelum dengan Gerindra, Demokrat ke kita dulu. Ketika itu Pak Syarief Hasan mengajak PKS berkoalisi dengan Demokrat. Kalau ditafsirkan kan sama dengan ngajak meninggalkan Gerindra, enggak kan," kata dia.

"Jadi, komunikasi bilateral lebih dari dua partai saya kira enggak ada masalah, jangan selalu dikonotasi. Demokrat ketemu Gerindra seolah PKS ditinggal, ketika Demokrat ketemu PKS Gerindra ditinggal, tidak seperti itu. Enggak usah baperan dalam politik itu," ujar Sohibul.

Lebih lanjut, PKS akan terus membangun komunikasi untuk berkoalisi bersama parpol lain. Terutama PKS makin intens komunikasi dengan Gerindra.

"Terus-terusan, Minggu lalu juga ketemu (Gerindra) InsyaAllah pekan ini kita ketemu, karena kita komunikasinya sering sehingga kita tidak gembar-gembor, seperti ketemu kakak adik saja gitu. Kapan aja bisa, nggak perlu undang wartawan, itu PKS," tandas Sohibul.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya