Jokowi Buka MTQ Internasional II di Istana Negara

Jokowi mengatakan, MTQ sudah turut mewarnai wajah umat Islam dan bangsa Indonesia dari dulu hingga saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2018, 20:14 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 20:14 WIB
Jokowi buka MTQ di Istana Negara
Jokowi buka MTQ di Istana Negara (Merdeka.com/Titin Supriatin)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka MTQ Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren, dan Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Jakarta.

Pada `sambutannya, Jokowi mengatakan, sejak dimulai oleh Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama sampai sekarang, MTQ sudah turut mewarnai wajah umat Islam dan bangsa Indonesia.

"Warna yang telah diberikan oleh MTQ kepada Islam Nusantara sungguh begitu indah, begitu merdu dan begitu sangat mendamaikan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Jokowi berharap, MTQ jadi pengingat bagi umat Muslim di Tanah Air untuk menjadikan Alquran sebagai pegangan hidup yang hakiki. Kandungan Alquran juga diharapkan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

"Termasuk supaya Alquran jadi panduan kita dalam menjalankan Wasathiyah Islam, Islam yang moderat, Islam yang menyejukkan," ujar Jokowi.

 

Poros Wasathiyah Islam

Dalam kesempatan ini, Jokowi menceritakan, pada Mei lalu para ulama dan cendikiawan Muslim dunia berkumpul di Indonesia untuk membahas rencana pembentukan poros Wasathiyah Islam.

Di pertemuan itu, semua ulama menyatakan optimis bahwa poros Wasathiyah Islam akan melahirkan dunia yang damai.

"Semua menyatakan bahwa langkah itu memberikan harapan bagi lahirnya dunia yang damai, dunia yang aman, dunia yang sejahtera dan berkeadilan sosial," ujarnya. Di acara pembukaan ini, hadir Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Ada juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Pengurus Besar Nhadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya