BMKG: Gelombang Tsunami Akibat Gempa 7 SR Lombok Maksimal 50 Cm

Dia menambahkan, hingga kini gempa susulan masih terus terjadi. Kekuatan gempa itu tidak sehebat yang pertama.

oleh Muhammad Ali diperbarui 05 Agu 2018, 20:29 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 20:29 WIB
Ilustrasi lipsus gempa Nepal
Ilustrasi gempa Nepal

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Lombok untuk dalam kondisi tenang. Hal ini menyusul gempa 7 SR yang terjadi pada pukul 18.46 WIB.

"Diharapkan tetap tenang. Mohon menghindari bangunan yang sudah rusak dan retak-retak. Untuk menghindari kejadian bila terjadi gempa susulan di Lombok. Harap waspda. Kalau rumah kurang kuat, jangan berada di dalamnya," kata Dwikorita saat wawancara dalam stasiun televisi MetroTv, Minggu (5/8/2018).

Dia menambahkan, hingga kini gempa susulan masih terus terjadi. Kekuatan gempa itu tidak sehebat yang pertama.

"12 kali gempa susulan dengan kekuatan lebih lemah," ujar dia.

Dia menjelaskan, gempa 7 SR yang mengguncang Lombok tersebut memang berpotensi tsunami. Namun tsunami itu berlevel paling rendah, yaitu waspada.

"Gelombang tertinggi tsunami setengah meter atau 50 centimeter. BMKG belum mengakhiri peringatan tsunami. Butuh waktu 2 jam untuk menunggu," kata dia.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya