Meiliana: Semoga Tak Ada Lagi Kasus Seperti Saya di Negeri Ini

Meliana mengucapkan terima kasih terhadap perhatian PSI kepada dirinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2018, 13:37 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 13:37 WIB
Mengapa Anak-Anak Meiliana Tak Pernah Hadiri Sidang Kasus Volume Azan?
Keluarga Meiliana, terpidana kasus penodaan agama yang dipicu protes volume suara azan, sampai pindah domisili usai kerusuhan di Tanjungbalai. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendatangi terpidana kasus penodaan agama Meiliana di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Kedatangan mereka untuk memberikan dukungan, baik secara moril maupun bantuan hukum.

Meiliana mengucapkan terima kasih terhadap perhatian PSI kepada dirinya. Melalui secarik kertas, dia menyampaikan ucapan terima kasih dan harapan bagi Indonesia ke depannya.

"Saya Meiliana. Mengucapkan terima kasih pada teman-teman PSI untuk mengawal dan memperjuangkan keadilan bagi saya. Semoga tidak ada lagi kasus kasus seperti yang saya alami di negara kita Indonesia tercinta ini," tulisnya, Rabu, 5 September 2018.

Sebelumnya, Wasekjen PSI, Danik Eka Rahmaningtya bersama Habib Muannas Alaidid, Surya Tjandra, Heriyanto, dan Mohamad Guntur Romli, didampingi Josua Fernandus Rumahorbo dari Tim Penasihat Hukum Meliana mengunjungi LP Tanjung Gusta.

"Kami datang untuk menguatkan Ibu Meiliana, kami juga menyampaikan di hadapan suami dan anak bungsunya yang tadi hadir, bahwa mereka tidak sendirian, banyak yang mendukung Ibu Meiliana agar mendapatkan keadilan dan kasus ini tidak boleh terulang lagi di masa depan," jelas Danik.

Surat Ucapan Terima Kasih

Meiliana juga menitipkan surat kepada Delegasi PSI yang berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya.

"Tadi Ibu Meiliana juga menulis surat yang berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantunya selama ini dan dia masih menunggu keadilan," ujar Danik.

Meiliana bercerita, anak bungsunya ingin jadi pengacara untuk membela orang-orang seperti ibunya secara gratis. Anak bungsu itu ada di rumah mereka saat massa melakukan pembakaran.

Ia dan kakak perempuannya kemudian diselamatkan tukang becak yang melompat tembok belakang rumah mereka. 

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya