AirNav: Lion Air JT 610 Sempat Diizinkan Kembali ke Bandara Sebelum Jatuh

Seperti diketahui, Pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Pangkal Pinang pada pukul 06.20 WIB.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Okt 2018, 15:53 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 15:53 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh tak lama setelah terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat tersebut ditemukan jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Namun belakangan, diketahui jika pilot pesawat sempat meminta kembali atau return to base (RTB) ke tempat semula di Bandara SoekarnoiHatta. Hal ini sudah dibenarkan oleh Dirut AirNav Indonesia, Novie Riyanto.

"Jadi tadi pagi jam 06.33 pesawat lost contact. Dan benar pesawat sempat meminta RTB, itu betul dan sudah diizinkan," ujar Yohanes di Jakarta, Senin (29/10/2018).

Seperti diketahui, Pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Pangkal Pinang pada pukul 06.20 WIB. Pesawat itu kemudian hilang kontak pada pukul 06.33 WIB dan diketahui jatuh di Tanjung Karawang.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang diketahui membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.

Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant) sementara kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

Sejauh ini tim menyiagakan 17 unit ambulance dan kemungkinan terus bertambah guna mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air ini. Aparat gabungan juga terus mendirikan tenda-tenda posko.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya