Jokowi Blusukan ke Pasar Bogor Malam Hari Pastikan Harga Stabil

Jokowi menegaskan, bila terjadi lonjakan harga bahan pokok, dia akan langsung memerintahkan menteri terkait untuk menjaga stabilitas harga.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2018, 07:12 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 07:12 WIB
Hanz Jimenez Salim/Liputan6.com
Jokowi mendatangi Posko Crisis Center korban jatuhnya Lion Air JT 610.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi blusukan ke Pasar Bogor yang berlokasi di Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa malam. Jokowi mengaku ingin mengetahui langsung dan memastikan harga-harga bahan pokok di pasar stabil.

"Saya hanya ingin pertama, karena kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan di bawah 3,5 (persen). Artinya harga itu stabil dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan," kata Jokowi usai blusukan, Selasa, 30 Oktober 2018.

Beberapa komoditas yang harganya turun antara lain sawi hijau dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram, buncis dari biasanya Rp 16.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram.

Namun, ada juga komoditas yang naik harganya, misalnya alpukat dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 dan ayam potong dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

"Kalau suplai sedikit, otomatis harganya naik sedikit. Saya kira dalam perdagangan adalah sesuatu yang biasa," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI ini melihat bahwa kondisi harga di pasar sejalan dengan kondisi makro ekonomi, terutama berkaitan dengan besaran inflasi. Dengan kondisi harga yang relatif stabil ini, Jokowi berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya.

"Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi, jangan sampai ada yang teriak di pasar 'harga mahal-mahal'. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal," tegas Jokowi.

 

Penegasan Jokowi

Dalam kesempatan ini, Jokowi menegaskan, bila terjadi lonjakan harga bahan pokok, dia akan langsung memerintahkan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian untuk menjaga stabilitas harga.

Kendati demikian, dia tidak memungkiri bahwa menyeimbangkan harga antara petani atau peternak dengan konsumen bukanlah perkara mudah.

"Jadi jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak. Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi. Jadi, ini menyeimbangkannya enggak mudah. Kalau teriak mahal nanti yang marah ya ibu-ibu (pembeli)," tandas Jokowi.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya