Liputan6.com, Jakarta - Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik sudah mulai diberlakukan penindakan mulai 1 November 2018 oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya mengunggah video untuk menjelaskan mekanisme penindakan ETLE di akun Twitter resmi @TMCPoldaMetro,
Tahap pertama, pelanggar yang tertangkap kamera ETLE akan langsung diverifikasi petugas back office di TMC Polda Metro Jaya untuk memastikan validitas jenis pelanggaran yang dilakukan. Jenis pelanggaran yang bisa dikenai ETLE adalah melawan arus, melewati garis setop, marka jalan, dan menerobos lampu merah.
Baca Juga
Lalu, petugas akan mengirimkan surat konfirmasi kepada pelanggar menggunakan PT Pos Indonesia, surat elektronik atau SMS. Foto bukti pelanggaran juga akan disertakan dalam surat konfirmasi tersebut.
Advertisement
Proses ini berlangsung selama tiga hari setelah tanggal terjadinya pelanggaran lalu lintas.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wajib Konfirmasi
Setelah mendapat surat konfirmasi, pemilik kendaraan wajib melakukan konfirmasi penerimaan melalui situs www.etle-pmj.info atau melalui aplikasi android ETLE-PMJ. Pemilik juga dapat mengirimkan kembali blangko konfirmasi tersebut ke Posko ETLE di Subdit Gakkum, Ditlantas Polda Metro Jaya.
Pemilik kendaraan juga dapat mengonfirmasi siapa yang menjadi subyek pelanggar, termasuk bila kendaraan telah dijual ke orang lain dan belum dilakukan proses balik nama. Pelanggar memiliki waktu 5 hari untuk melakukan konfirmasi.
Sesudah pemilik kendaraan melakukan konfirmasi, petugas akan mengirimkan tilang biru kepada pelanggar sebagai bukti pelanggaran dan kode BRI Virtual (BRIVA) sebagai kode virtual pembayaran tilang melalui Bank BRI. Pelanggar diberikan waktu 7 hari untuk membayar denda tilang.
Bila melewati batas waktu tersebut, petugas akan memblokir STNK kendaraan hingga denda tersebut dibayarkan.
Â
Reporter: Melissa Octavianti
Advertisement