Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong pengembangan ekonomi di seluruh pondok pesantren di Indonesia. Salah satu langkah yang dilakukan menggerakkan ekonomi di pesantren dengan membangun kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sedianya, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin hadir untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Kimia Farma Tbk. Namun batal.
Baca Juga
Kehadirannya diwakili Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Lukmanul Hakim. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan sumber daya manusia di pondok pesantren bisa dikembangkan untuk menggerakkan ekonomi keumatan.
Advertisement
"Pesantren itu sumber dayanya banyak dan punya potensi yang luar biasa. Pesantren itu mengarahkan santri-santrinya apa saja jadi, bisa tinggal kita bagaimana mengonversi itu," ucap Lukman di Kempinski Grand Ballroom Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Menurut dia, ada 30 pesantren di Pulau Jawa yang melakukan kerja sama untuk membangun klinik di kemitraan itu. Kata Lukman, sebagai wujud pemikiran Arus Baru Ekonomi Indonesia yang diusung Ma’ruf Amin.
"Dengan kerja sama ini pesantren pesantren jadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Kerja sama bidang kesehatan, dari mulai klinik obat nanti kan ada pembinaan dari Kimia Farma," ungkap Lukman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Potensi di Pesantren
Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Honesti Basyir mengatakan, banyak potensi dalam hal ini santri di pondok pesantren yang bisa dikembangkan. Dengan kerja sama di bidang layanan kesehatan bisa mendorong konsep ekonomi keumatan.
"Makanya kami nanti akan membangun klinik kesehatan di sana. Ini juga akan membantu tugas pemerintah nanti dalam jaminan kesehatan nasional," jelas Honesti.
Nantinya, pihaknya akan mengadakan pelatihan mereka teknologi kesehatan dan pembinaan di klinik yang dibangun.
"Kami berharap dengan kerja sama ini juga bisa meningkatkan fungsi pesantren tidak hanya sekedar mencetak santri tapi juga punya tanggung jawab sosial secara ekonomi kepada masyarakat sekitarnya," pungkas Honesti.
Advertisement