Pencarian Korban Longsor Dilanjutkan, Cuaca di Sukabumi Berawan

Hingga kemarin sore, 30 unit rumah tertimbun longsor di Sukabumi. Terdapat 32 KK atau 101 jiwa yang terdampak.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2019, 07:23 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 07:23 WIB
Perjuangan Tim SAR Mencari Korban Longsor Sukabumi
Tim SAR dan relawan mencari korban musibah tanah longsor di Dusun Cimapag, Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1). Pencarian korban longsor juga dipersulit dengan tingginya lumpur dan longsor susulan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian korban longsor yang menimbun 30 rumah di Kampung Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi dilanjutkan pagi ini, Rabu (2/1/2018). Kemarin, hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, membuat tim SAR memutuskan menunda pencarian.

"Evakuasi akan dilanjutkan Rabu pagi oleh tim SAR gabungan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan kemarin, Selasa (1/1/2018).

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca di Sukabumi pagi hingga siang ini diprediksi berawan. Suhu berkisar antara 20 hingga 31 derajat celsius. sementara kelembapannya 65 persen.

Sedangkan pada malam nanti diprediksi turun hujan hingga dini hari. Suhu berkisar 25 sampai 23 derajat celsius.

Hingga kemarin sore, 30 unit rumah tertimbun longsor. Terdapat 32 KK atau 101 jiwa yang terdampak.

Dari 101 jiwa yang tertimbun tercatat 63 orang selamat, 3 orang luka-luka dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu, 15 orang meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.

Dua alat berat telah disiapkan, namun baru satu alat berat yang dapat masuk ke lokasi longsor.

Empat Longsor Susulan

Empat kali longsor susulan sudah terjadi meskipun dengan jumlah longsoran yang lebih kecil. Material tanah yang gembur dan rapuh cukup membahayakan bagi tim SAR gabungan di lapangan apalagi jika turun hujan.

Daerah Cisolok merupakan zona bahaya longsor sedang dan tinggi.

Reporter: Ya'cob Billiocta

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya