Teror di Rumah Pimpinan KPK Terkait Kasus Korupsi? Laode Syarif: Nggak Tahu Ya

Sebuah benda mirip bom rakitan ditemukan di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo, sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dilempari bom melotov.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2019, 07:14 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 07:14 WIB
Komnas HAM Temui Pimpinan KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/3). Komnas HAM berkoordinasi dengan KPK membahas penyelesaian kasus teror air keras yang menimpa Novel Baswedan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami peristiwa tak menyenangkan pada hari yang sama. Sebuah benda mirip bom rakitan ditemukan di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo, sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dilempari bom melotov.

Laode mengaku tak tahu kejadian ini berhubungan dengan kasus yang tengah ditangani KPK atau tidak. Dia mengatakan, hal tersebut merupakan risiko dari sebuah pekerjaan.

"Biasa lah itu kerja di KPK , saya santai aja. Iya ada pengamanan dari Polri ya yang mengamati rumah, insyaallah oke, aman. (Kaitan dengan kasus yang tengah ditangani KPK?) Kami juga enggak tahu ya," kata Laode saat ditemui di kedamaian di Jalan Kalibata Selatan No 42C, Jakarta Selatan, Rabu 9 Januari 2019.

Menurut dia, pimpinan KPK telah menggelar rapat untuk membicarakan teror tersebut. Pimpinan KPK meminta jajarannya untuk lebih berhati-hati.

"Oh, tadi ya seperti biasa lah kami memberitahukan beberapa hal yang berhubungan dengan keselamatan seluruh staf KPK," kata Laode.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Teror Dini Hari

Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjadi sasaran teror.
Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjadi sasaran teror. (Merdeka.com/Ronald)

Laode M Syarif mengaku tahu teror itu saat azan subuh. Pimpinan KPK itupun langsung melihat rekaman CCTV yang berada di rumahnya.

"Iya pelemparan itu sekira pukul 00.55 WIB melalui CCTV kami ada di rumah. Pagi ya pas bangun subuh, kebetulan salah satu bom molotovnya itu posisinya berdiri ketika dilempar, kalau yang di atas kan terbakar besar, kebetulan itu berdiri gitu nggak pecah pertolongan Allah. Terus pagi subuh ketika sopir datang itu masih nyala sumbunya," jelas dia

"Dua, satu di atas yang pecah dan satu di bawah yang masih utuh," ucap Laode.

Dia pun menyerahkan kasus pelemparan molotov tersebut kepada pihak polisi. "Sudah lah tanyakan saja sama Mabes Polri ya," kata Laode M Syarif.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya