Kejaksaan Terima SPDP Hoaks Surat Suara Dicoblos

Kejaksaan menerbitkan surat perintah penunjukkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk mengikuti dan meneliti perkembangan penyidikan perkara hoaks surat suara dicoblos.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 10:06 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 10:06 WIB
Polisi Tangkap Pembuat Hoax Surat Suara
Dir Siber Bareskrim Polri menghadirkan tersangka berinisial BBP saat Rilis berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1). BBP ditangkap di Sragen, Jawa Tengah pada tanggal 7 Januari 2019 lalu. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Bareskrim Polri terkait perkara hoaks surat suara dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

"SPDP Nomor: B/01/1/2019/Dittipidsiber, telah diterima dari Bareskrim Polri," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Mukri, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/1/2019).

Selanjutnya, kata dia, kejaksaan menerbitkan surat perintah penunjukkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk mengikuti dan meneliti perkembangan penyidikan perkara tersebut.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya sampai sekarang masih menunggu berkas perkara tersebut dari penyidik Bareskrim Polri.

Bareskrim Polri telah menetapkan empat tersangka kasus hoaks surat suara dicoblos yakni, BBP pembuat rekaman suara mengenai tercoblosnya surat suara dalam tujuh kontainer. Kemudian, tiga tersangka lainnya, adalah HY yang ditangkap di Bogor, LS di Balikpapan dan J di Brebes, tetapi tidak dilakukan penahanan karena hanya turut menyebarkan hoaks tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Modus Operandi

Modus operandi yang digunakan tersangka adalah melakukan perekaman terhadap suara yang isinya meyakinkan masyarakat seolah ada tujuh kontainer surat suara dicoblos dan mengunggahnya di media sosial.

Setelah memviralkan hoaks tersebut, tersangka menutup akun, membuang gawai dan kartu SIM hingga gawai dan kartu itu ditemukan pihak kepolisian pada 7 Januari 2018 di Sragen.

Tindakan tersangka memenuhi unsur kesengajaan dengan mempersiapkan konten, berupaya menghapus konten yang disebarkan dan meninggalkan rumah sampai ditemukan di Sragen, Jawa Tengah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya