Nasdem: Sandiaga Gagal Paham Soal Pencegahan Stunting

Wanda menilai, persoalan stunting harus segera ditangani dengan cepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2019, 22:25 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 22:25 WIB
Politikus Partai Nasdem, Wanda Hamidah saat bertemu Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. (Merdeka.com)
Politikus Partai Nasdem, Wanda Hamidah saat bertemu Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Nasdem Wanda Hamidah menilai Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno kurang memahami tentang penanggulangan persoalan stunting.

Masalah stunting menjadi salah satu isu menarik setelah turut dibahas dalam debat cawapres Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019 pekan lalu.

"Pemahaman Pak Sandiaga tentang stunting perlu diluruskan, karena upaya pencegahan stunting itu sejak dalam kandungan, bukan setelah tidak minum air susu ibu," ucap Wanda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/3/2019).

Caleg DPR Partai Nasdem Dapil Jakarta Timur ini menjelaskan, stunting adalah kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan anak lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini melihat persoalan stunting harus segera ditangani dengan segera dan tepat.

"Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan," ujar dia.

Wanda mengatakan, stunting harus dicegah sejak masih di kandungan, bukan setelah disapih dari ibunya. Karena itu, dia menganggap program sedekah putih, yang disebut Sandiaga, yaitu dengan memastikan ibu-ibu dan anaknya mendapat protein cukup, seperti susu, ikan merupakan sebuah kekeliruan bila ditujukan untuk mencegah stunting. 

"Pemahaman ini perlu saya luruskan sehingga tidak salah ketika merumuskan dan merancang kebijakan. Pak Sandi gagal paham soal stunting," kata Wanda Hamidah. 

 

Sedekah Putih di Debat Cawapres

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, masalah stunting di Indonesia sudah memasuki tahap yang gawat darurat.

Pasalnya 1/3 anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan asupan gizi. Untuk itu, Sandiaga menjelaskan, akan menggunakan program Indonesia Emas untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.

"Program tersebut bisa mengurangi stunting lima tahun ke depan," katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019. 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, dalam program Indonesia Emas terdapat gerakan sedekah putih. Gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mencegah stunting. Dimana bantuan tersebut diberikan sejak perempuan mengandung hingga melahirkan.

"Siapa ingin menyumbangkan susu tablet kacang hijau silakan ini bagian dari partisipasi kolaboratif. Harus melibatkan pihak lain yaitu dunia usaha," jelas dia.

Sementara itu, calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mengungkapkan, untuk mencegah stunting perlu adanya pelatihan bagi mereka yang baru saja menikah. Pasalnya stunting tidak hanya terjadi lantaran kekurangan gizi, tetapi juga kondisi lingkungan.

"Sejak dia mulai hamil sampai disusui anaknya diberikan asupan yang cukup, sanitasi dan air bersih, dan susu ibu selama dua tahun," kata dia.

Ketua MUI ini mengungkapkan, pemerintah telah berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Selama 4 tahun pemerintahan Jokowi, stunting berhasil ditekan sebanyak 7 persen.

"Ke depan akan kita bisa menurunkan sampai 10 persen," tutupnya. 

 

Reporter: Muhamad Agil Aliansyah

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya