Satu Perwira Tinggi Polri Mundur Seleksi Capim KPK

Namun Dedi tidak menyebutkan identitas pati yang mengundurkan diri dari seleksi capim KPK.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Jul 2019, 12:17 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 12:17 WIB
Mabes Polri Beberkan Kronologis Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Satu dari sembilan perwira tinggi Polri yang direkomendasikan maju dalam seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mundur. Kabar itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

"Dari SDM saya terima, yang awalnya sembilan jadi delapan, satu orang mundur, kemudian tambahan yang baru lagi tentunya masih ada sampai jam 24.00 WIB," ujar Dedi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).

Namun Dedi tidak menyebutkan nama pati yang mengundurkan diri. Dia menyatakan bahwa pati Polri yang direkomendasikan Kapolri untuk ikut bursa capim KPK masih bisa bertambah.

"Dari SDM nanti akan menyampaikan apabila sudah ada surat rekomendasi dari pimpinan, siapa nama-namanya nanti akan kita sampaikan. Ini kan belum final. Sampai jam 12 malam untuk penutupan hari ini sesuai jadwal yang disampaikan oleh Pansel KPK," kata Dedi.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian merekomendasikan sembilan nama pati Polri untuk ikut dalam seleksi capim KPK.

Sembilan jenderal itu antara lain, Wakabreskrim Irjen Antam Novambar, Irjen Dharma Pongrekun yang saat ini bertugas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Irjen Coki Manurung yang merupakan Widyaiswara Lemdiklat, dan Analis Kebijakan Utama bidang Polair Baharkam Irjen Abdul Gofur.

Kemudian Brigjen Muhammad Iswandi Hari yang bertugas di Kemenakertrans, dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, Brigjen Agung Makbul di Divisi Hukum Polri, Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih, serta Wakapolda Kalbar Brigjen Sri Handayani.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

205 Pendaftar

Pansel Bahas Kinerja dan Kendala Bersama Pimpinan KPK
Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK Yenti Ganarsih (kiri) didampingi Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan memberi keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/06/2019). Pertemuan membahas keberhasilan sekaligus kendala kinerja KPK pada periode ini. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ketua Pansel calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan hingga Kamis pagi ini, total ada 205 orang yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi komisioner lembaga antirasuah. Adapun dua diantaranya, berasal dari unsur Pimpinan KPK periode 2015-2019.

"Sampai pagi ini ada 205 pendaftar, 2 Komisioner KPK," kata Yenti saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (4/7/2019).

Kendati begitu, dia enggan mengungapkan siapa sosok dua komisioner KPK saat ini yang kembali maju lagi menjadi pimpinan. Selain komisioner KPK, para calon juga berasal dari unsur polri, jaksa-hakim, hingga advokat.

"Pengacara 43 orang, akademisi 40 orang, swasta 20 orang, jaksa/hakim 13 orang, Polri 9 orang, auditor 3 orang. Sisanya berasal dari berbagai latar belakang," jelas Yenti.

Menurut dia, jumlah pendaftar masih akan terus bertambah hingga penutupan pendaftaran, Kamis (4/7/2019), pukul 16.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya