Bukan Hanya soal Usia, Ini Syarat Anak Muda yang Cocok Jadi Menteri Jokowi

Pangi mengatakan, Jokowi dapat mengadaptasi dari Malaysia dalam mencari menteri muda.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jul 2019, 14:20 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2019, 14:20 WIB
Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Presiden Jokowi saat akan memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi mengatakan proyek strategis nasional yang mulai dikerjakan pada 2018 agar segera dieksekusi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpoll Research and Consult, Pangi Chaniago, mengakui besarnya peluang anak muda menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua.

"Peluang anak muda (jadi menteri) pasti ada, Pak Jokowi bilang akan ada kejutan penyegaran masuk dalam kelompok representasi muda dan milenial," kata Pangi saat diskusi polemik di d'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019).

Pangi menilai, pemilihan menteri muda dapat mengadaptasi dari Malaysia. Diketahui, Negeri Jiran tersebut menempatkan pemuda berusia 33 tahun untuk memimpin kementerian pemuda dan olahraga.

"Jadi dapat menginspirasi ya (Malaysia) dengan menteri mudanya, jadi kita tunggu apakah akan dipercayakan ke anak muda," lanjut Pangi.

Kendati demikian, ada hal yang perlu diperhatikan Jokowi bila memilih anak muda sebagai menteri. Selain dari segi usia, koneksi dan kapabilitas harus menjadi hal utama.

"Tak sekedar usia, jaringan, kepiawaian memahami, bisa mengikuti gaya kerja Pak Jokowi, jadi tahu betul apa yang menjadi kebutuhan presiden," ujar Pangi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Jokowi Cari Menteri Muda

Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi sinyal akan ada menteri muda di kabinetnya mendatang. Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah menyampaikannya.

"Saya kira karena Pak Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa nanti akan ada menteri-menteri yang muda. Bahkan beliau nyebut umur 25-30 ya. Itu artinya berarti akan ada menteri, dan ini kan hak prerogatif Presiden," ucap Ma'ruf di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

"Nanti jadi saya kira memang, karena potensi milenial cukup besar. Maka saya kira sudah wajar untuk direpresentasikan di dalam kabinet," lanjut dia.

Meski demikian, Ma'ruf menuturkan untuk namanya siapa saja, belum ada yang dibicarakan.

"Belum, namanya belum. Tunggu saja," ungkap Ma'ruf.

Menurut dia, untuk kriterianya selain muda, ya memang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhannya.

"Ya tentu kriterianya selain muda juga memiliki kemampuan ya, profesional di bidang Kementerian yang dia akan tempati. Jadi saya kira itu melalui seleksi yang cukup," pungkas Ma'ruf Amin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya