Diminta Warga Jadi Gubernur NTT, Ahok: Pak Viktor Bagus Kok

Menjawab pertanyaan warga, Ahok mengatakan tak ingin menjadi gubernur NTT.

oleh Ola Keda diperbarui 13 Agu 2019, 20:48 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 20:48 WIB
Ola Keda/Liputan6.com
Ahok saat di NTT.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjajaki investasi pakan ternak di daerah itu.

Saat berdialog dengan warga Kota Kupang di Kantor DPD PDIP NTT, sejumlah warga meminta Ahok menjadi calon gubernur NTT pada 2024 mendatang.

"Pa Ahok sudah berhasil memimpin DKI, kami ingin Pak Ahok bisa menjadi gubernur NTT," ujar Ketua Kaukus Perempuan Politik, Emi Kolin dalam sesi dialog bersama Ahok, Selasa (13/8/2019).

Hal yang sama disampaikan Nancy Boelan-Agusteyn. Ia meminta Ahok bisa maju menjadi calon gubernur NTT 2024 mendatang.

Menjawab pertanyaan warga, Ahok mengatakan tak ingin menjadi gubernur NTT.

"Pak Viktor masih memimpin dengan bagus kok. Kan ada Pak Viktor dan ada Ibu Emi Nomleni, tinggal diaduin aja mana yang terbaik," ujar Ahok.

Begitu juga saat disinggung soal isu menjadi salah satu menteri dalam kabinet Jokowi, Ahok mengatakan masih banyak yang lebih baik dari dirinya untuk ditempatkan sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II.

Pria yang saat ini lebih suka dipanggil dengan sebutan BTP tersebut mengatakan siapapun yang menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Jokowi, semua penunjukan adalah kewenangan presiden.

"Semuanya itu kewenangan dari Presiden Jokowi. Saya kira, saya tidak ya, tugas saya jalan-jalan ke daerah saja," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Kejar Jabatan di Partai

Ia mengaku bergabung ke PDIP bukan karena mengejar jabatan atau posisi politik, tetapi karena PDIP merupakan partai nasionalis yang hingga detik ini tetap setia pada Pancasila dan UUD 1945.

"Masih banyak yang lebih baik dari saya, untuk ditempatkan menjadi menteri. Di PDIP saya menjadi kader dan anggota baru, saya tidak kejar jabatan, kader-kader PDIP semua hebat-hebat melebihi saya. Saya memilih jadi guru politik," katanya.

Dia juga mengaku bahwa kedatangannya ke Kota Kupang dengan tujuan ingin berinvestasi pakan ternak di salah satu kabupaten di Pulau Timor. Selain ingin berinvestasi, ia juga berdialog dengan tokoh agama dan akademisi dan masyarakat Kota Kupang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya