Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri

Otak pelaku pembunuhan ayah dan anak adalah AK (35) yang merupakan istri Edi Chandra.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2019, 12:21 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 12:21 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap otak pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23). Jasad keduanya ditemukan di dalam mobil Toyota Calya B 2983 SZH yang terbakar di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Otak pelaku pembunuhan ayah dan anak adalah AK (35) yang merupakan istri Edi Chandra, juga ibu tiri Dana.

Polisi menangkap AK di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pada Senin 26 Agustus 2019. Penangkapan dipimpin langsung Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dan Kasat Reskrim AKP Yadi Kuswadi di Jalan Caringin Utara Kelurahan Cilandak Barat Jakarta Selatan.

Polisi menyita barang bukti berupa mobil Calya nomor polisi B 2620 BZM saat menangkap pelaku. Serta selimut yang berbau bensin dan handphone tersangka.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, AK menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.

"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya, Edi Candra dan anak tirinya, Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujar Nasriadi Senin 26 Agustus 2019.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kronologi Pembunuhan

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Nasriadi mengatakan, korban dibunuh di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada 24 Sabtu 24 Agustus. "Dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di alamat Lebak Bulus 1 Kav 129 B blok U 15 RT 3 RW 05, Lebak Bulus Jaksel," ungkap Nasriadi.

Setelah dieksekusi, korban diletakkan di SPBU Cirendeu dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Setelah itu, para eksekutor menyuruh AK untuk mengambil mobil yang berisi 2 jenazah yang sudah dibunuh," ungkap Nasriadi.

Kemudian pada Minggu, 25 Agustus, AK dan anaknya menjemput bola mobil berisi 2 jenazah bapak dan anak tersebut.

"Kemudian pagi pada tanggal 25 Agustus hari minggu pukul 07.00 pagi AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut, dan membawa mayat itu ke Cidahu," tutur Nasriadi.

Di TKP, AK membeli satu botol bensin. "Dan menyerahkannya ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," tuturnya.

Alhasil, mobil berisi dua mayat dalam kondisi terikat itu terbakar hingga meledak. "Ledakan juga ikut membakar KV di bagian wajah, kaki dan tangan. Sekarang dirawat di RS Pertamina. Keduanya langsung kabur ke RS Pertamina setelah membakar mobil," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya