DKI Akan Integrasikan Jalur Sepeda yang Terbengkalai

Nantinya jalur sepeda di kawasan Melawai akan diintegrasikan dengan rute Jalan RS Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, hingga Jalan Sudirman.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Okt 2019, 15:43 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2019, 15:43 WIB
Belum Steril, Jalur Sepeda Masih Dimasuki Kendaraan Bermotor
Pengendara sepeda motor melintasi jalur sepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Jalur sepeda yang mulai diuji coba pada 20 September 2019 lalu tersebut belum steril dari kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta bakal mengintegrasikan jalur sepeda yang terbengkalai. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut, ada tiga jalur sepeda yang terbengkalai.

Ketiganya berada di beberapa ruas jalan. Di antaranya Jalan Melawai sepanjang 2 kilometer, Jalan Inspeksi Kanal Timur (BKT) sepanjang 9 kilometer, dan Jalan Danau Sunter Selatan sepanjang 1,5 kilometer.

"Dulu sempat ada pembangunan jalur sepeda, tetapi tidak dilakukan secara terintegrasi dalam satu kesatuan rute atau jaringan. Ini kita akan kaji kembali, bisa saja jalurnya kita hidupkan, tetapi kita lakukan beberapa rekayasa. Sehingga fungsi jalur itu kembali pada tujuan awalnya untuk pesepeda," kata Syafrin di Terowongan Kendal, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Syafrin menjelaskan, nantinya jalur sepeda di kawasan Melawai akan diintegrasikan dengan rute Jalan RS Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, hingga Jalan Sudirman. Sedangkan, di ruas jalan BKT rencananya diintegrasikan setelah jalur sepeda fase ketiga resmi dibuka.

Adapun jalurnya dari Jalan Tomang Raya, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, dan Jalan Jatinegara Timur ini nantinya akan dihubungkan ke kawasan BKT lewat Kampung Melayu.

Sementara itu, diakui Syafrin, jalur sepeda di Danau Sunter sulit terintegrasi. Tapi, Dishub akan tetap berusaha menyambungkan dengan jalur sepeda fase satu, yakni Jalan Pemuda, Jalan Pramuka, Jalan Proklamasi, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka Selatan.

"Perlu dipahami bahwa wilayah utara itu mayoritas kendaraan bermotor adalah truk berat. Di sana berbahaya untuk pengguna sepeda, oleh sebab itu kita sedang kaji kira-kira rute mana yang memenuhi standar untuk aspek keselamatan keamanan dan kenyamanan," ucap Syafrin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jakarta Ramah Sepeda

Anies Jajal Jalur Sepeda dari Veldrome ke Balai Kota DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran melakukan test jalur sepeda dari Jakarta International Veldrome menuju Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/9/2019). Anies menjelaskan, selain difungsikan untuk olahraga sepeda juga bisa menjadi kendaraan jarak dekat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercita-cita membuat Jakarta ramah bersepeda. Karena itu, Anies membangun jalur-jalur sepeda di jalan raya maupun trotoar. Harapannya banyak warga Kota Jakarta yang menggunakan sepeda.

"Kita ingin mendorong bersepeda bukan hanya sebagai alat olahraga saja tapi juga transportasi," ucap dia.

Anies menganjurkan sepedanya juga harus disesuaikan dengan kondisi kota. Karena itu, sebaiknya jangan memakai sepeda gunung.

"Jadi kita bersepeda di perkotaan," ujar Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya