Liputan6.com, Sukabumi Di Siaran Keliling (Sarling) Edisi 11, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil mengunjungi berbagai lokasi di Kabupaten Sukabumi untuk bertatap muka dan berbincang langsung dengan masyarakat.
Kali ini, lokasi pertama yang dikunjungi Atalia adalah Pasar Sukaraja. Sambil meninjau kondisi pasar, sosok yang dikenal sebagai Ibu Cinta ini berdiskusi dengan para pedagang kios-kios produk unggulan yang ada.
Baca Juga
Dari pasar, Atalia bergeser menuju rumah anak penderita stunting di Kampung Cimuncang Pasir Desa Kebonpedes. Berikutnya, Atalia juga menyempatkan diri meninjau Posyandu Mawar VII dan PAUD Al-Mukhtariyah.
Advertisement
Atalia mengatakan, Sarling yang melibatkan berbagai stakeholder termasuk perangkat daerah di 27 kabupaten/kota se-Jabar ini merupakan upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk membangun masyarakat peduli kesehatan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta pembangunan yang merata.
"Kegiatan seperti ini (Sarling) penting untuk dilakukan sebagai bentuk pembinaan dari Provinsi Jawa Barat, juga PKK yang juga merupakan mitra di dalamnya, untuk melakukan berbagai program kepada masyarakat," ucap Atalia saat melakukan Siaran Keliling #11 di Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/11/19).
"Yang pertama kita datangi (adalah) pasar, juga karena saya sebagai Duta Pasar Jawa Barat ingin sekali dan diberikan tugas untuk mendukung dan mendorong agar masyarakat sejahtera."
"Terkait program cegah stunting, kami melakukan langsung ke sasaran. Jadi kami datang ke beberapa titik, datang ke keluarga yang memiliki anak yang kurang dari yang diharapkan dari berat badan, dari tinggi badan, (itu) diindikasikan sebagai calon-calon mereka yang terkena stunting," tutur Atalia.
Sementara di SMAN 1 Sukaraja, Atalia memberikan motivasi kepada para siswa dan menyerukan deklarasi anti hoax. Acara Sarling #11 di sekolah tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu 'Bendera' bersama para siswa yang terlihat bergembira dan sangat antusias itu.
"Di SMA, kami bekerja sama dengan Disdik, Diskominfo, BKKBN, termasuk didalamnya Dispusipda Jabar terkait dengan bagaimana agar mereka mau bercita-cita, dan juga bagaimana agar mereka tidak terganggu dengan hoax-hoax yang kini banyak beredar. Tadi kita ada deklarasi anti-hoax yang diikuti hampir 2.000 siswa yang hadir," ucap Atalia.
"Terkait dengan BKKBN, setiap remaja itu mereka harus menyadari terkait dengan stop narkoba, stop seks bebas, termasuk juga tidak melakukan pernikahan dini. Ini penting sekali, mereka terus diberi pemahaman-pemahaman supaya mereka mampu menjaga diri sendiri, termasuk pengenalan terkait kebencanaan."
"Karena menurut catatan, 1.200-1.500 kasus kebencanaan itu terjadi di Jawa Barat setiap tahunnya," tambah Atalia.
Selanjutnya, Atalia mengunjungi dua tempat terakhir yaitu Gerai Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sukabumi dan objek wisata alam jembatan gantung Situ Gunung Suspension Bridge.
Menurut Ibu Cinta, Kabupaten Sukabumi memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Pasalnya, Kabupaten Sukabumi memiliki wilayah yang cukup luas yakni 4.162 km persegi atau sekira 11,21 persen dari luas Jawa Barat.
"Kabupaten Sukabumi ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka punya semuanya, kalau kita mengatakannya gurilaps (gunung, udara, rimba, laut, pantai, dan sungai)," ucap Atalia.
"Sehingga kalau kita maksimalkan, Insyaallah (Sukabumi) akan memberi dampak positif bagi masyarakat, yaitu kesejahteraan," ujar Atalia mengakhiri.
Â
(*)