Polri Sebut Ada Suporter Indonesia Luka Kena Benda Tajam di Malaysia

Polri menjelaskan, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2019, 17:54 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 17:54 WIB
Argo Yuwono
Karo Penmas Polri Brigjen Argo Yuwono . (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan, adanya suporter Indonesia yang terkena benda tajam di Kuala Lumpur, Malaysia.

Argo menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada 18 November 2019 lalu, sebelum laga Malaysia vs Indonesia yang digelar pada 19 November 2019.

"Warga Negara Indonesia (WNI) yang menonton pertandingan sepak bola di Malaysia ada tangannya luka kena benda tajam. Itu perlu saya sampaikan bahwa memang benar ada warga negara Indonesia yang (tangannya luka) sebelum pertandingan, tangannya terkena benda tajam," kata Argo di Cafe MM Juice, Jakarta Selatan, Jumat (22/11).

"Jadi warga negara kita sebagai korban di sana, itu yang terjadi di Bukit Bintang tanggal 18 November 2019," sambungnya.

Argo menjelaskan, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian Malaysia dengan ketentuan hukum yang ada dan berlaku di Malaysia.

"Tentunya kasus ini sudah ditangani oleh polisi Malaysia dan tetap menggunakan undang-undang di Malaysia," jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Dugaan Pengeroyokan

Timnas Indonesia Vs Malaysia
TNI mengevakuasi suporter Malaysia karena serangan dari suporter Timnas Indonesia saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sebelumnya, KBRI Kuala Lumpur langsung bergerak usai mengetahui kabar kekerasan terhadap pendukung Timnas Indonesia yang datang ke Stadion Bukit Jalil, Malaysia Selasa 19 November 2019, dalam lanjutan Pra Piala Dunia 2022.

"KBRI telah bertemu dengan korban pengeroyokan pada 19 November 2019 dan memberikan bantuan pengurusan dokumen dan menerima laporan mereka," jelas pihak berwenang RI di Kuala Lumpur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11/2019).

KBRI Kuala Lumpur juga menyampaikan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia yang menyesalkan terjadinya kasus tersebut.

"KBRI juga meminta otoritas Malaysia mengusut tegas para pelaku."

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya