Stafsus Wapres Mayoritas NU, PKB: Wajarlah, Pak Ma'ruf kan Mustasyar PBNU

Menurut Yaqut, Ma'ruf Amin memilih staf khusus yang diketahui track record dan bisa bekerja sama dengannya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Nov 2019, 15:16 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 15:16 WIB
Debat Capres Cawapres 2019
Debat Cawapres 2019 antara Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas menganggap pemilihan kader NU sebagai staf khusus wakil presiden adalah hal wajar. Sebab, Ma'ruf Amin merupakan pejabat di PBNU.

"Ya sah saja saya kira. Pak Ma'ruf ini kan juga Mustasyar PBNU. Sebelumnya Rais Aam PBNU, kalau kemudian beliau mengambil staf khusus yang memiliki latar belakang NU ya saya kira wajar-wajar saja," kata Yaqut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Menurut Yaqut, Ma'ruf Amin memilih staf khusus yang diketahui track record dan bisa bekerja sama dengannya, maka NU adalah jawabannya.

"Karena stafsus kan itu nempel ya. Itu dia day to day nempel dan dia tentu Pak Ma'ruf mencari yang paling nyaman buat beliau. Memberi masukan, diskusi dan seterusnya," ujarnya.

Terkait jumlah staf khusus yang dinilai gemuk, Yaqut juga menilai jumlahnya sangat pas dan wajar sesuai kebutuhan.

"Saya kira ini penting, ya soal jumlahnya itu dianggap berlebihan ya relatif saja saya kira kebutuhannya," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi II itu membantah adanya staf wapres justru bertentangan dengan debirokratisasi presiden Jokowi.

"Jangan dilihat dari stafsusnya dulu dong, jumlah menterinya dulu. Tetapi sekali lagi ini kembali kepada kebutuhan, kalau saya memaknai debirokratisasi itu sejauh mana kebutuhan, jadi bukan kuantitas tetapi kualitas. Memaknainya seperti itu," ia menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya