BNPB: Terpal dan Selimut Dibutuhkan Korban Banjir

Selain perahu untuk proses evakuasi warga yang terjebak banjir, selimut dan pakaian pun menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak dibutuhkan para korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2020, 22:19 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 22:19 WIB
Banjir Surut, Aktivitas Jual Beli di Pasar Cipulir Masih Lumpuh
Para pedagang merapikan toko mereka usai banjir merendam Pasar Cipulir, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Meski banjir telah surut, akitivitas jual beli di Pasar Cipulir masih belum kembali normal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Banjir di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat menyebabkan sejumlah permukiman warga ikut terendam. Pemadaman listrik terpaksa dilakukan di beberapa lokasi titik banjir untuk mencegah jatuhnya korban. Hal ini, membuat warga sulit mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Untuk membantu warga di wilayah terdampak, Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menurunkan personel sebanyak 1.432 untuk menolong korban banjir.   

Selain perahu untuk proses evakuasi warga yang terjebak banjir, selimut dan pakaian pun menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak dibutuhkan para korban.

"Perahu karet, terpal, selimut, pakaian dewasa dan anak-anak," tulis BNPB melalui akun resminya BNPB_Indonesia di twitter

Sementara itu, para korban banjir mulai terserang berbagai macam penyakit. Mereka berharap mendapatkan pelayanan medis, berupa obat-obatan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit. 

Disisi lain, warga juga mengaku kesulitan mendapatkan makan dan air minum bersih yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Termasuk untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK).

 

(Rizki Putra Aslendra)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya