Ketua DPD La Nyalla Serahkan Bantuan Banjir di Rawa Buaya

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 75 juta tersebut diserahkan langsung oleh La Nyalla kepada dua senator asal DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 11:03 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2020, 11:03 WIB
Luapan Kali Ciliwung Masih Menggenangi Jalan Jatinegara Barat
Warga melewati banjir yang menggenangi kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menyambangi korban banjir di RW 02, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Minggu (5/1/2019). Tujuan kedatangannya untuk menyampaikan sumbangan terhadap warga yang terdampak banjir. 

Pantauan Merdeka.com, Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 08.49 WIB. Turut hadir dalam kunjungan tersebut, keluarga La Nyalla, dua senator asal DKI Jakarta Sylviana Murni dan Fahira Idris, serta Sekjen DPD Reydonnyzar Moenek.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 75 juta tersebut diserahkan langsung oleh La Nyalla kepada dua senator asal DKI Jakarta. Selanjutnya diserahkan kepada Camat Cengkareng dan Lurah Rawa Buaya.

Camat Cengkareng, Ahmad Faqih mengatakan, bantuan banjir tersebut merupakan tanggung jawab besar diberikan kepada pihaknya. Mengingat besarnya beban moril yang harus dipikul.

"Ini sangat berat kami terima, karena pertanggungjawaban akan berat. Uang Rp 75 juta dan bagaimana teknik nanti karena harus dipertanggungjawabkan," kata dia, di lokasi kegiatan. 

Dia mengakui memang ada baiknya jika bantuan banjir tersebut diserahkan langsung kepada masyarakat. Namun tentu potensi atau peluang untuk disalahgunakan juga ada. 

"Jika lebih bahagia juga diserahkan kepada masyarakat Tapi kalau diserahkan langsung. Takutnya jadi bahan bancakan lagi. Kami takut fitnah. Besarnya tidak seberapa tapi bagi sebagian masyarakat sangat besar," urai dia.

Transparan

Sementara Anggota DPD asal DKI Jakarta Sylviana Murni menegaskan bahwa yang harus diperhatikan dalam proses penyaluran bantuan kepada warga, yakni transparansi.

"Berikan secara transparan. Bapak kan punya RW, RT, punya forum ini lengkap sekali," tegas Sylvi.

Dengan begitu, setiap proses penyaluran bantuan kepada warga terdampak berlangsung terbuka sehingga tidak timbul pandangan-pandangan negatif dari masyarakat.

"Jadi masyarakat tahu kemana uangnya. Transparansi itu ata kunci bagaimana masyarakat bisa tahu," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya