Liputan6.com, Jakarta Negeri Tirai Bambu tengah menjadi sorotan dunia. Terkait menyebarnya Virus Corona yang bersumber dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Hingga Senin, 27 Januari 2020, sudah tercatat 3.000 kasus yang terjadi di seluruh dunia.
Berbagai negara pun telah mengantisipasi menyebarnya virus ini. Termasuk Indonesia yang sudah melakukan antisipasi di titik-titik pos siaga, seperti bandara dan rumah sakit. Juga bantuan evakuasi untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Namun, proses evakuasi masih menunggu sikap pemerintah China, karena kota tersebut masih diisolasi.
Baca Juga
"Sudah menyiapkan evakuasi itu, tetapi Wuhan ini menjadi daerah terisolir tak boleh masuk dan keluar, jadi semua masih menunggu sikap Tiongkok," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Januari 2020.
Advertisement
Dalam pencegahannya, pemerintah China pun melakukan berbagai aksi untuk menangani virus ini. Bahkan Rumah Sakit khusus sedang dibangun di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi.
Berikut ini empat respons cepat China dalam penanganannya mengatasi Virus Corona, yang dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Batalkan 20.000 Paket Tur ke Jepang
Pada Minggu, 26 Januari 2020, China mengumumkan larangan perjalanan keluar negeri. Agen perjalanan di Tokyo yakni Kamome diketahui sudah menerima lebih dari 20.000 pembatalan dari paket tur perusahaan China hingga 10 Februari 2020.
Ini bukan pertama kalinya staf di Kamome berurusan dengan kekacauan pembatalan paket tur. Saat tahun 2003, virus lain yang pertama kali muncul di China Selatan yakni SARS, juga memicu serangkaian pembatalan paket tur di Negeri Sakura tersebut.
Jepang memang kerap menjadi tujuan wisatawan China. Saat tahun 2019 Jepang telah menerima sekitar 9,6 juta pengunjung dari China.
Advertisement
Perpanjang Libur Nasional dan Sekolah
Pihak berwenang China telah memerintahkan adanya perpanjangan hari libur umum dalam upaya untuk menahan virus corona.
Sebuah kelompok kerja yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang memutuskan pada hari Minggu untuk mengurangi arus populasi dengan memperpanjang liburan Festival Musim Semi yang telah dijadwalkan berakhir pada 30 Januari, kata kantor berita negara, Xinhua.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 27 Januari 2020, masih belum diketahui jelas mengenai durasi perpanjangan libur nasional itu.
Pemerintah China juga memutuskan untuk memperpanjang liburan Imlek bagi murid-murid sekolah. Institusi pendidikan baru akan kembali dibuka berdasarkan masing-masing kondisi.
Larangan Pakai Mobil Pribadi
China menerapkan kebijakan lockdown di berbagai kota untuk menahan laju penyebaran Virus Corona. Masyarakat kini tidak bisa keluar atau masuk ke kota tersebut. Bahkan, pemerintah China akan melarang mobil pribadi melintas di area pusat Kota Wuhan.
Dilansir AP News, Sabtu, 25 Januari 2020, pemerintah akan melarang penggunaan mobil pribadi di pusat kota mulai tengah malam waktu setempat. Mobil yang boleh lewat hanya yang sudah berizin.
Penggunaan transportasi umum juga telah dilarang pemerintah China. Bus hingga kereta metro tak bisa lagi dinikmati masyarakat.
Sebagai gantinya, pemerintah akan menyediakan sebanyak 6.000 taksi untuk beroperasi di berbagai wilayah. Taksi-taksi itu akan diatur oleh komite warga setempat untuk membantu konektivitas.
Advertisement
Bangun Rumah Sakit Khusus
Pembangunan rumah sakit khusus juga dibuat demi menangani Virus Corona. Dilansir Xinhua, Sabtu, 25 Januari 2020, rumah sakit rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi.
Rumah sakit ini nantinya akan memiliki 1.000 ranjang pasien untuk perawatan terisolir dan efisien bagi pasien Virus Corona.
Lokasinya masih berada di Wuhan, atau tepatnya di Distrik Caidian, sebelah barat Wuhan. Ide pembangunan rumah sakit tersebut berasal dari pengalaman ketika Virus SARS merebak di awal tahun 2000 an.
Menurut Business Insider, berdasarkan laporan situs berita pemerintah The Paper, rumah sakit baru itu akan dibangun dalam enam hari dan digunakan mulai 3 Februari, mengutip outlet media pemerintah People's Daily.
Rumah sakit ini dibuat dari bangunan prefabrikasi, sehingga membuatnya lebih cepat dan lebih murah untuk membangun di pinggiran kota, People's Daily melaporkan.
(Okti Nur Alifia)