Ahok: Mungkin Enggak Saya Jadi Presiden?

Ahok menganggap jabatan atau posisi apapun yang ditempatkan saat ini sebagai jalan memperjuangkan kebenaran. Termasuk bila seandainya dia ditakdirkan menjadi presiden.

oleh Yopi Makdori diperbarui 17 Feb 2020, 20:33 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 20:33 WIB
Peluncuran Buku Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri peluncuran buku 'Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob' di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Senin (17/2/2020). Buku tersebut mengisahkan pengalaman Ahok saat berada dalam tahanan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Indobarometer menilai mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, yang kini menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sebagai pihak yang paling bberhasil menangani banjir Jakarta. Tak hanya itu, nama Ahok juga kerap masuk dalam beberapa survei kandidat calon presiden (capres) 2024.

Terkait survei-survei itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tak banyak berkomentar. Dia menganggap jabatan atau posisi apapun yang ditempatkan saat ini sebagai jalan memperjuangkan kebenaran. Termasuk bila seandainya dia ditakdirkan menjadi presiden.

"Kalau memperjuangkan itu (kebenaran) eksesnya menjadi presiden, itu hanya ekses. Bukan saya mengincar kursi presiden," kata Ahok dalam acara peluncuran bukunya dengan judul Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologis Ahok Selama di Mako Brimob di Gedung Tempo Institute, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Ahok pun sempat berseloroh saat ditanya seberapa jauh peluangnya maju sebagai calon presiden.

"Mungkin enggak saya menjadi presiden? Pasti, mungkin dong, kan saya Presiden Direktur," ucap mantan Bupati belitung Timur itu sambil tertawa.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bukan Ambisi

Peluncuran Buku Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menunjukkan foto dirinya dalam peluncuran buku 'Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob' di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Senin (17/2/2020). Buku tersebut mengisahkan pengalaman Ahok saat berada dalam tahanan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dalam acara peluncuran bukunya itu, Ahok mengungkapkan motifnya untuk terjun di dunia politik. Menurut BTP, orang melihatnya begitu bernafsu dengan kedudukan di dunia politik. Padahal nyatanya tidak demikian.

"Orang bilang ambisi politik, saya terjemahin kaya gini, apa beda saya dengan politis umumnya. Kalau ambisi saya politik, maka ketika kamu naik, kamu akan mempertahankan kursi kamu selama-lamanya," kata

BTP menyebutkan, bahwa perilaku semacam itu disebut dengan ambisi politik. Namun jika tujuan terjun dalam panggung politik adalah demi memperjuangkan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan, maka, itu bukanlah ambisi.

"Pejabat bukan pejabat kelakuannya sama kok. Karena saya tidak menginginkan sebuah jabatan. Saya menginginkan ketika pelanggaran terjadi saya turut memperjuangkan itu," tegas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya