Liputan6.com, Denpasar - Rapat Koordinasi Bidang Politik, Pemerintahan Umum dan Deteksi Dini Pilkada 2020 digelar di Nusa Dua Convention Center, Bali sejak Kamis (27/02/2020). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menggelar rakor di Bali dengan harapan dapat membantu memulihkan pariwisata disana yang terkena dampak virus corona baru, Covid-19.
Mendagri Tito mengungkapkan bila rakor diadakan di Bali atas perintah langsung dari Presiden Joko Widodo. Diadakannya rakor di Bali mendapatkan apresiasi tinggi.
Baca Juga
Tidak hanya dari Pemerintah Provinsi Bali yang merasa terbantu di tengah lesunya pariwisata, kalangan pengamat birokrasi dan kebijakan publik merespons positif kepedulian pemerintah tersebut.
Advertisement
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW) Nova Andika, apa yang dilakukan Mendagri Tito atas perintah Presiden Jokowi, menandakan tegasnya komitmen pemerintah untuk membendung dampak susulan pandemi Covid-19 (Virus Corona) dalam bidang ekonomi. Sebagaimana diketahui, dampak susulan pandemi Covid-19 mulai terasa di seluruh dunia.
Beberapa hari lalu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan, akibat merebaknya pandemi corona Covid-19 yang dimulai dari Wuhan, Tiongkok, diperkirakan menekan pemulihan ekonomi global. Bank Indonesia bahkan harus menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, menjadi hanya 3,0 persen
Ekonom Universitas Indonesia M Chatib Basri, juga mengatakan, perlambatan output industrial di Tiongkok akibat pandemi, akan menurunkan permintaan terhadap bahan baku dan bahan pembantu dalam proses produksi, yang umumnya berasal dari Indonesia.
Ia menunjuk angka sekitar 29 persen dari barang yang diekspor Tiongkok, bahan mentah dan penolongnya berasal dari Indonesia. Sementara pasti, penurunan harga komoditas dan barang tambang akibat turunnya permintaan, akan berdampak kepada penurunan pendapatan pekerja di sektor tersebut.
Gubernur Bali
“Di bawah bayang-bayang suram tersebut, komitmen pemerintah untuk secara nyata dan cepat membendung dampak ekonomi pandemi Covid-19, patut diapresiasi,” kata Nova.
Ia juga meminta pemerintah untuk terus mencari dan melakukan terobosan-terobosan kreatif guna membendung dampak ekonomi pandemi tersebut.
Sebelumnya, Gubernur I Wayan Koster mengatakan sangat berterima kasih atas pelaksanaan Rapat Koordinasi Kementerian Dalam Negeri yang digelar di Bali. Wayan Koster menyatakan, hal itu sangat membantu pariwisata Bali yang tengah terkena dampak pandemi Covid-19. Gubernur menyampaikan rasa terima kasih itu kepada Mendagri Tito Karnavian pada saat acara berlangsung.
“Ada penurunan jumlah wisatawan mancanegara hingga 40 persen. Karena itu saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Dalam Negeri yang membuat acara di Bali dengan jumlah peserta 2.000 lebih. Ini sangat membantu pariwisata Bali,” kata Gubernur.
Mendagri Tito sendiri langsung merespons ucapan terima kasih Gubernur dengan membuka persoalan lebih jelas. Menurut Mendagri, Presiden Jokowi-lah yang memerintahkan dirinya untuk menggelar acara di Bali.
Hal itu, kata Tito, membuktikan komitmen pemerintah, dalam hal ini juga Presiden, untuk secara total membendung dampak pandemi Covid-19, termasuk dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
Usai memberikan paparan, kepada para wartawan Tito mengulang kembali pernyataannya tentang alasan pemilihan lokasi rapat koordinasi di Bali. “Jadi tolong media tulis, ini perintah Presiden untuk buat acara di Bali. Untuk mengantisipasi penurunan jumlah wisatawan sebagai dampak Virus Corona,” kata Tito.
Menteri Tito juga mengatakan, dirinya akan menyampaikan usulan agar pelaksanaan rapat-rapat koordinasi di tingkat provinsi pun bisa dilakukan di daerah-daerah wisata seperti Manado, Riau, dan lain-lain, sebagai rasa solidaritas kepada daerah wisata yang sedang mengalami kelesuan wisatawan.
Advertisement