Menko Mahfud: Lockdown Kurang Manusiawi, Tak Efektif Tangani Corona

Mahfud Md menyadari, masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan social distancing atau jaga jarak sosial.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Mar 2020, 17:26 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 17:26 WIB
Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD Saat Diwawancarai di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (20/2/2020). (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyadari, masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan social distancing atau jaga jarak sosial. Sehingga banyak yang menyarankan untuk dilakukan lockdown.

Dia pun mencontohkan apa yang terjadi di Italia. Menurutnya, meski lockdown, banyak masyarakat tak disiplin dan korban masih berjatuhan.

"Sehingga lockdown itu pun disamping juga agak kurang manusiawi, itu juga ternyata tidak efektif di Italia," kata Mahfud melalui sambungan video teleconference, Senin (23/3/2020).

Dia pun mencoba menelaah apa yang dilakukan di salah satu negara lain. Di mana menurutnya, itu tak manusiawi karena setiap orang diminta untuk meningkatkan imunitas sendiri atau menyebabkan pertaruhan imunitas.

"Oleh sebab itu Indonesia lalu menggunakan social distancing," jelas Mahfud.

Namun, menurut dia, telah disepakati bahwa istilah sociall distancing tersebut diganti. "Kemarin disepakati. Social distancing itu nampaknya kurang bagus istilahnya, lalu ada istilah physical distancing yang lebih dianjurkan lagi untuk menggunakan istilah jarak fisik," ungkap Mahfud.

Penjarakan itu, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, terus digaungkan pemerintah kepada masyarakat. Pertemuan dengan orang lain sebaiknya dihindari kalau tidak sangat penting.

Mahfud menegaskan, physical distancing bukan kebijakan baru. Hanya mengubah namanya yang dipandang tak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Seakan-akan menjauhkan kerukunan masyarakat. Oleh sebab itu namannya bukan social distancing tapi physical distancing tidak mengubah kebijakan apa-apa, hanya namanya saja," pungkas Mahfud Md.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Data Pasien Corona di Indonesia

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui Live Streaming terkait perkembangan virus Corona di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (18/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 65 orang hingga Senin (23/3/2020) siang. Total orang yang terinfeksi virus Corona menjadi 579 orang.

Data tersebut merupakan akumulasi perhitungan hingga Senin siang.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang. Sehingga total 579 orang," ujar juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di BNPB, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, ada 30 orang yang dinyatakan sembuh dari Corona. 

Sementara itu, ada 1 tambahan kasus meninggal akibat Corona Covid-19 dari data yang rilis kemarin. Sehingga total menjadi 49 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya