KPI: Ada Wabah Corona, Penonton Televisi Melonjak hingga 50 Persen

Yuliandre menilai, banyaknya hoaks dari media sosial menjadikan publik lebih memilih media televisi yang merupakan media arus utama sebagai tontonan utama yang terpercaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2020, 04:23 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 04:23 WIB
Yuliandre Darwis
Foto Yuliandre Darwis, Komisioner KPI Pusat (Liputan6.com/Herman zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menilai lonjakan pemirsa televisi hingga lebih dari 50% menunjukkan media televisi menjadi garda terdepan dalam penyampaian informasi tentang Covid-19 kepada masyarakat.

Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan di tengah kondisi darurat Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) televisi menjadi sumber informasi terdepan, berkualitas dan terpercaya.

"Televisi menjadi garda terdepan dalam perjuangan menyampaikan informasi kepada masyarakat di tengah kondisi darurat Corona ini. Itu karena televisi tidak menayangkan hoax,  selalu check recheck apalagi diawasi KPI," kata Agung di Jakarta, Senin (23/3/2020).

Senada dengan Agung, Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis mengatakan kondisi ini menunjukkan publik percaya terhadap media mainstream. "Sepakat [lebih dari 50%], bahwa kondisi ini menjadikan publik percaya media mainstream," tutur Yuliandre.

Yuliandre, yang saat ini juga merupakan Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) 2017-2021 ini mengatakan, banyaknya hoaks dari media sosial menjadikan publik lebih memilih media televisi yang merupakan media arus utama sebagai tontonan utama yang terpercaya.

"Fungsi media televisi to inform, to educate dan to entertain, saat ini berjalan dan sangat dipercaya masyarakat. Jadi, bukan percaya informasi media baru [media sosial] yang banyak hoax," tuturnya.

Menurutnya, pemirsa televisi diperkirakan naik lebih dari 50%, karena anak-anak, remaja, masyarakat banyak yang tinggal di rumah, termasuk pekerja yang kerja dari rumah (work from home/WFH).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Hilangkan Kejenuhan

Ilustrasi televisi (iStock)
Ilustrasi televisi (iStock)

Senada dengan Yuliandre, Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution mengatakan televisi sebagai media memiliki fungsi sebagai sarana informasi, hiburan, dan edukasi. "Guna memperoleh informasi, edukasi dan menghilangkan kejenuhan, maka televisi sebagai sarana hiburan dan informasi banyak ditonton masyarakat," tutur Syafril.

Hal tersebut sejalan dengan kebijakan social distancing yang mendorong masyarakat untuk banyak berdiam diri di rumah dan menghindari keramaian serta kebijakan kerja dari rumah (work from home/ WFH).

Syafril mengatakan ATVSI terus mengimbau Lembaga Penyiaran Swasta untuk memberikan informasi terbaik kepada masyarakat mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat dan apa yang harus dihindari dalam menghadapi virus Corona ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya