Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa Abdul Halim Iskandar menyatakan, telah menandatangani Peraturan Menteri Desa atau Permendes terbaru soal dana desa dialihfungsi menjadi bantuan langsung tunai atau BLT.
Menurutnya jumlahnya mencapai RP 22 triliun dan mencakup kurang lebih 12 juta keluarga miskin se-Indonesia.
Baca Juga
"Saya sudah tandatangani lima hari lalu, ini untuk membantu ekonomi masyarakat desa di tengah pandemi virus Corona," kata pria karib disapa Gus Halim ini dalam sesi Sharing Session bersama Liputan6.com yang disiarkan langsung dikanal Vidio, Sabtu (18/4/2020).
Advertisement
Gus Halim melanjutkan, angka tersebut akan dipecah menjadi tiga kavling. Kavling pertama untuk alokasi dana desa senilai Rp 800 juta, alokasi kedua untuk dana desa senilai Rp 800 juta sampai dengan Rp 1,2 miliar, dan alokasi ketiga adalah untuk dana desa senilai di atas Rp 1,2 miliar.
"Kavling pertama boleh mengambil 25% dari dana desanya, kedua boleh mengambil 30% dari dana desanya, dan ketiga adalah 35% dari dana desanya," jelas Gus Halim.
Terkait pembagian kepada total 12 juta keluarga terdampak Covid-19 di desa, dia mengatakan mereka akan mendapat besaran Rp 600 ribu yang dibagikan selama tiga bulan mulai dari April 2020. Termin ini dikondisikan berdasar prediksi masa darurat pandemi virus corona.
"Ini sudah kita hitung dengan data yang ada dan data di lapangan. Tapi kalau memang ada penerima yang tidak sesuai ya tidak apa untuk tidak mendapat bantuan ini," imbuh dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, informasi BLT dana desa ini diberikan kepada warga miskin di desa yang belum sama sekali mendapatkan program bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu pra kerja.
Sedangkan bagi yang sudah mendapat, maka tidak akan mendapat dua kali dana desa ini.Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Desa Prioritas
Kementerian Desa juga melihat titik sasaran penerima dana desa untuk BLT. Mendes Gus Halim mengatakan ada sejumlah titik desa prioritas.
"Kami seusaikan dengan tingkat potensi penyebaran Covid-19 untuk diprioritaskan," kata dia.
Secara garis besar sebaran priortias, dibeberkan Gus Halim, seperti di Pulau Jawa, termasuk Banten, Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara dan Lampung, Bali dan Sulawesi Selatan.
"Karena daerah-daerah itu datanya hari ini itu sangat tinggi tapi bukan bearti yang lain tidak diperhatikan," tegas dia.
Dia merinci, untuk di Pulau Jawa sendiri, desa prioritas ada di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.
"Perhatian kami de wilayah tersebut berdasar kondisi daerah yang semakin tinggi potensi terdampaknnya," ujarnya.
Advertisement