Liputan6.com, Gorontalo - Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo menjadi sorotan publik setelah unggahan viral di salah satu akun Instagram mengungkap rincian biaya mulai dari ujian proposal hingga prosesi wisuda yang mahal. Informasi tersebut memicu beragam reaksi netizen, mulai dari dukungan hingga kritik tajam.
Sejumlah komentar menggelitik muncul dalam kolom unggahan tersebut. Beberapa netizen bahkan memplesetkan akronim UBM menjadi hal yang tidak wajar dan cenderung negatif.
Baca Juga
Menanggapi hal itu, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Azis Rachman, memberikan penjelasan terkait rincian biaya yang ramai diperbincangkan. Ia menegaskan bahwa angka Rp19 juta hanya berlaku untuk program studi unggulan, yakni Analisis Kesehatan, dan bukan untuk seluruh mahasiswa.
Advertisement
“Biaya itu tidak dibayarkan sekaligus, melainkan sesuai tahapan mulai dari ujian proposal, yudisium, hingga prosesi wisuda dan acara ramah tamah. Semua sudah dirinci secara transparan,” jelas Azis Kepada Liputan6.com
Menurut Azis, biaya tersebut diterapkan mulai tahun 2025 berdasarkan surat keputusan rektor. Sebelumnya, biaya untuk program yang sama berkisar Rp15 juta.
“Program studi Analisis Kesehatan memang memiliki standar biaya yang berbeda karena adanya fasilitas dan pelatihan khusus yang diberikan,” tambahnya.
Azis juga menyampaikan penyesalan atas viralnya informasi yang dinilai tidak lengkap sehingga menimbulkan kesalahpahaman publik.
“Kami ingin meluruskan bahwa tidak ada pungutan liar di kampus kami. Semua biaya sudah melalui proses yang transparan dan sesuai kebutuhan masing-masing program studi,” tegasnya.
Langkah Hukum UBM Gorontalo
Sementara, Ketua Pusat Pelayanan dan Konsultasi Pengembangan Pendidikan Tinggi (PPKPT) UBM Gorontalo, Muhamad Ikbal Kadir, MH, menyatakan bahwa kampus telah mengambil langkah tegas.
“Kami telah menindaklanjuti melalui mekanisme internal kampus serta langkah hukum sesuai peraturan yang berlaku,” ujar Ikbal.
Ikbal juga menegaskan, bahwa kampus akan memperluas layanan aspirasi resmi bagi mahasiswa dan dosen untuk memastikan masukan dapat disampaikan secara langsung dan konstruktif.
“Saluran ini dirancang agar mahasiswa dan dosen memiliki ruang yang aman untuk memberikan masukan tanpa perlu khawatir,” tambahnya.
Di tengah kontroversi ini, UBM Gorontalo tetap fokus pada kegiatan akademik dan pengembangan layanan pendidikan.
Kampus tersebut sedang menyelesaikan penilaian semester ganjil, mempersiapkan kegiatan akademik semester genap, serta menjalin kerja sama di tingkat regional, nasional, dan internasional.
“Sebagai institusi pendidikan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan akademik serta memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat,” tegasnya Ikbal.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, UBM Gorontalo berharap dapat menjaga kepercayaan publik dan terus berkontribusi dalam dunia pendidikan di Gorontalo.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)