Top 3 News: Puncak Corona Covid-19 Diprediksi Minggu Kedua dan Ketiga Mei

Top 3 news hari ini, ahli Epidemiologi UI mengatakan, saat puncak Corona Covid-19, diperkirakan akan ada 30 ribu orang yang per harinya akan dirawat.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memprediksi puncak kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia bakal terjadi di minggu kedua dan ketiga Mei 2020.

Pada saat itu diperkirakan ada 30 ribu orang yang per harinya akan dirawat. untuk menekan angka terebut, pemerintah diminta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional, tidak hanya di daerah-daerah tertentu.

Ahli Epidemiologi Pandu Riono juga mengatakan, bahwa virus Corona Covid-19 sudah mulai masuk dan menyebar di Indonesia sejak Januari 2020.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait banyaknya napi asimilasi yang belum lama dibebaskan Kemenkumham karena pandemi Corona kembali berulah.

Salah satunya dilakukan oleh napi AR (42) yang baru keluar dari Lembaga Pemasyaratan (Lapas) di Bandung. Sebelum ditembak petugas, dia menodong penumpang angkot di kawasan Tanjung Priok.

Pelaku sempat melakukan perlawanan hingga melukai salah satu anggota polisi.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 19 April 2020:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Prediksi Ahli Epidemiologi UI soal Perkembangan Corona Covid-19 di Indonesia

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono memprediksi, sebanyak 2,4 juta orang akan menjalani perawatan rumah sakit jika pemerintah tidak mengeluarkan tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19.

Namun, prediksi itu tidak akan tercapai karena pemerintah telah melakukan intervensi salah satunya dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan melakukan banyak tes corona Covid-19. Kendati, hal tersebut dinilai terlambat.

Pandu menjelaskan, ada tiga tingkatan intervensi terhadap virus corona, intervensi rendah dengan jaga jarak sosial, intervensi moderat dengan tes massal dan pembatasan sosial, hingga intervensi tinggi dengan tes massal dan pembatasan sosial berskala besar.

Dengan intervensi tinggi dapat menekan angka pasien yang dirawat karena corona hanya 300 ribu orang.

 

Selengkapnya...


2. Ahli Epidemiologi UI Sebut Virus Corona Menyebar di Indonesia Sejak Januari 2020

Pandu Riono juga mengungkap data asal mula penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyebut, bahwa virus corona Covid-19 sudah mulai masuk dan menyebar di Indonesia sejak Januari 2020.

"Kapan virus ini masuk? bukan bulan Maret, bukan ketika Presiden umumkan sudah ada kasus, ternyata sebenarnya penularan lokal itu sudah terjadi," ujar Pandu dalam web diskusi, Minggu (19/4/2020).

Pandu merujuk kepada data Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Sejak Januari 2020, sudah ada laporan orang dengan gejala virus corona Covid-19 dan orang dalam pemantauan (ODP).

"Kami berasumsi virus sudah beredar di Indonesia sejak minggu ketiga Januari," kata Pandu.

 

Selengkapnya...


3. Kembali Berbuat Kejahatan, Napi Asimilasi Ditembak Mati di Tanjung Priok

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Pria berinisial AR (42) harus meregang nyawa usai ditembak mati jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara. AR ditembak mati di kawasan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu 18 April 2020 malam.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, AR merupakan residivis yang dibebaskan karena program asimilasi dari Kemenkumham terkait pandemi virus Corona atau Covid-19.

Menurut Budhi, setelah dibebaskan, AR kembali melakukan kejahatan. Pada Minggu 12 April 2020 kemarin, AR dan rekannya, JN, menodong seorang penumpang angkot di kawasan Tanjung Priok.

"Tersangka sempat melukai korbannya, seorang wanita yang kebetulan sedang naik angkot M15 tersebut ke arah Tanjung Priok. Dari kejadian tersebut korban mengalami luka di tangannya," kata Budhi.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya