Jokowi Minta RS Rujukan Perbaiki Manajemen Tangani Pasien Covid-19

Menurut Jokowi, rumah sakit rujukan harus memilah mana pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Apr 2020, 13:15 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 13:01 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta manajemen penanganan di Rumah Sakit Rujukan pasien virus corona (Covid-19) diperbaki. Hal ini agar mengatasi masalah over kapasitas di rumah sakit tersebut.

"Mengenai perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di RS. Ini untuk atasi over capacity dari rumah sakit rujukan yang kita miliki," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (20/4/2020).

Menurut dia, rumah sakit rujukan harus memilah mana pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat. Dengan begitu, maka tak terjadi lagi penolakan pasien dengan alasan rumah sakit penuh.

"Betul betul manajemen harus diatur. Mana (pasien gejala) sedang, ringan, berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di RS," jelasnya.

Jokowi menyatakan, saat ini Indonesia memiliki aplikasi berobat online atau telemedicine. Aplikasi ini dapat digunakan masyarakat untuk berkonsultasi dan mendapatkan resep obat dari dokter tanpa perlu datang ke rumah sakit.

"Saya kira harus dikembangkan lagi yaitu telemedicine agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dan dokter bisa dikurangi," tutur Jokowi.

Masifkan Tes Corona

Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali mengingatkan agar pemerintah daerah untuk melalukan tes corona dengan masif. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

"Saya ingin ditekankan kepada seluruh provinsi kabupaten/kota mengenai pentingnya pengujian sampel secara masif. Kemudian diikuti pelacakan yang progresif dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya