PAN ke Stafsus: Kalau Merepotkan Presiden Jokowi, Mundur Saja

Dia pun meminta Jokowi untuk lebih selektif ketika memilih stafsus. Dia pun memandang positif langkah yang diambil Andi Taufan dan Belva Devara.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2020, 05:37 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 05:37 WIB
Temui F-PAN, Masyarakat Keluhkan Penambangan Gunung Gede dan Merdeka Banten
Ketua F-PAN DPR Yandri Susanto saat menerima Gerakan Aliansi Menolak Pertambangan Gunung Gede dan Merdeka Banten di Jakarta, Rabu (20/3). Masyarakat berharap permasalahan Gunung Gede dan Gunung Merdeka cepat terselesaikan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto memandang positif pengunduran di Andi Taufan maupun Belva Devara dari jajaran staf khusus presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut menunjukkan bahwa keduanya memang belum pantas menjadi stafsus presiden.

“Ya terbukti mereka belum pantas duduk sebagai stafsus dan cenderung gagal paham," ungkap Yandri kepada wartawan, Jumat (24/4)

Dia pun meminta Jokowi untuk lebih selektif ketika memilih anak buah. Dia pun memandang positif langkah yang diambil Andi Taufan dan Belva Devara.

“Pak Jokowi harus lebih selektif lagi kalau merekrut stafsus tapi kita apresiasi sikap mereka mau mundur setelah menuai polemik di publik,” ujar dia.

Ketua Komisi VIII ini pun menyampaikan, bahwa pengunduran diri dua stafsus Jokowi tersebut menjadi momen bagi stafsus lain untuk menilai diri dan kiprahnya. Jika memang merasa diri kerap menimbulkan polemik sebaiknya mundur saja.

“Langkah Belva dan Taufan perlu diikuti stafsus lainnya,” katanya.

“Ya kalau cenderung merepotkan presiden bukannya membantu, ya lebih baik mundur saja. Selama ini tupoksi mereka enggak jelas juga,” tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku memahami keputusan Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra yang mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden. Keduanya mundur setelah lima bulan ditunjuk Jokowi sebagai staf khusus pada November 2019.

"Saya memahami kenapa mereka mundur, Saudara Belva Devara dan Andi Taufan. Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," kata Jokowi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Jumat (24/4/2020).

Menurut dia, baik Belva, Andi Taufan, dan enam staf khusus lainnya memiliki sejumlah prestasi di bidangnya. Sejak awal, Jokowi mengaku ingin adanya anak-anak muda seperti keduanya untuk berkesempatan belajar dan berperan serta dalam pemerintahan dan tata kelola.

"Sebetulnya saya ingin mereka tahu mengenai pemerintahan dan kebijakan publik," ucap dia.

Meski singkat, Jokowi menyebut bahwa keduanya telah banyak membantu selama menjadi staf khusus. Keduanya, kata dia, memberikan gagasan inovasi di berbagai sistem pelayanan publik agar menjadi lebih cepat dan efektif.

"Mereka telah banyak membantu saya bersama-sama dengan staf khusus lainnya dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik sehingga lebih cepat dan efektif," jelas dia.

Jokowi berharap keduanya dapat terus meniti kesuksesan di bidang masing-masing yang selama ini mereka geluti.

"Saya meyakini, Insyallah, mereka akan sukses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang tekfin keuangan mikro dan usaha kecil," tuturnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya