Pakar Gugus Tugas: 85 Persen Pasien Corona yang Meninggal Berusia di Atas 45 Tahun

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan, kasus positif Corona didominasi kelompok usia 31-59 tahun.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 09 Mei 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 13:00 WIB
Wiku Adisasmito
Di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020), Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan hand sanitizer dalam surat edaran BPOM sesuai anjuran WHO. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan, kasus positif Corona didominasi kelompok usia 31-59 tahun. Namun, 85 pasien yang meninggal karena terinfeksi virus Corona, berusia di atas 45 tahun. 

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, pada kelompok tersebut, orang berusia di atas 60 tahun lah yang paling rentan terpapar virus Corona hingga meninggal dunia.

"Usia yang paling rentan di atas 45 tahun. Total gabungannya itu 85 persen. Jadi itu informasi yang sangat penting," kata Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (9/5/2020).

"Terutama usia di atas 60 tahun," lanjut dia.

Menurut dia, pergerakan virus Corona dapat terdeteksi melalui grafik semacam ini yang didata oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia. Data inilah yang digunakan untuk nafigasi pengentasan wabah Corona.

Bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga masyarakat sehingga tahu tindakan apa yang mesti dilakukan terkait pandemi tersebut. Termasuk soal kewajiban melindungi orang-orang yang berada pada kelompok usia rentan atau usia lanjut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hipertensi

Menurut Wiku, faktor penyakit penyerta juga harus menjadi perhatian. Sebab, sebagian besar pasien yang terdampak Corona mempunyai penyakit bawaan.

Dia mengatakan, mayoritas pasien positif Corona memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Pada urutan selanjutnya, ada penyakit penyerta diabetes melitus, jantung dan paru obstruktif kronis (PPOK).

"Jadi untuk saudara-saudara sekalian, anggota masyarakat yang memiliki penyakit penyerta seperti itu harus betul-betul berhati-hati, bahkan ekstra hati-hati agar tidak terkena penyakit," tutur Wiku.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya