Mengenang Djoko Santoso, Sosok Tegas Pemegang Komando Tertinggi TNI ke-16

Djoko Santoso mengawali karir militernya usai lulus dari Akademi Militer pada 1975. Kemudian, melanjutkan Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mei 2020, 13:37 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2020, 13:00 WIB
djoko
Mantan KSAD Jenderal (Purn) Djoko Santoso. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti dunia militer Indonesia. Minggu Pagi (10/5/2020), Panglima TNI ke-16 Jenderal (purn) TNI Djoko Santoso berpulang ke pangkuan-Nya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Jenderal bintang empat ini mengembuskan nafas terakhir di usia 67 tahun.

Almarhum lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952. Djoko Santoso mengawali karir militernya usai lulus dari Akademi Militer pada 1975. Kemudian, melanjutkan Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976.

Dia menjalani Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) di 1987 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di 1990.

Setelah menjadi perwira tinggi, Djoko Santosomemulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI di 1998, Kasdam IV/Diponegoro di 2000, Pangdivif 2/Kostrad di 2001 dan Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) di tahun 2002-2003.

Almarhum sempat mengemban jabatan sebagai Panglima Kodam Jaya di 2003 (periode Maret - Oktober). Sebelum akhirnya menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) di 2003.

Di 2005, Djoko Santoso menjalani pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional. Kemudian dipercaya mengemban amanat sebagai KSAD ke-24 (18 Februari 2005 - 28 Desember 2007).

Terakhir, Djoko Santoso menapaki puncak karir tertingginya di militer sebagai Panglima TNI ke-16 pada periode 28 Desember 2007 - 28 September 2010.

Bendera Setengah Tiang

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus menyatakan, Jenderal (purn) Djoko Santoso adalah adalah sosok yang tegas .

"Almarhum sosok tegas dan perhatian terhadap para prajurit," tulis Kolonel Inf Nefra Firdaus lewat siaran pers diterima, Minggu (10/5/2020).

Selain menjabat sebagai KSAD ke-24, (18 Februari 2005 - 28 Desember 2007), Djoko Santoso juga menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 (28 Desember 2007 - 28 September 2010). 

Diketahui, almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.

"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” Nefra menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya