Fokus Kampanye Pakai Masker, Jokowi Minta Bantuan Ibu-Ibu PKK

Jokowi menilai apabila kampanye memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tak berkurumun dilakukan secara bersamaan maka akan sulit diterima. Khususnya oleh kalangan menengah ke bawah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Agu 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 11:15 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyusun strategi baru untuk mengendalikan penyebaran virus corona (Covid-19). Jokowi meminta agar kampanye protokol kesehatan Covid-19 tidak dilakukan secara bersamaan. 

"Saya ingin dalam 2 minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti 2 minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya. Tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (3/8/2020).

Dia menilai apabila kampanye memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tak berkurumun dilakukan secara bersamaan maka akan sulit diterima. Khususnya oleh kalangan menengah ke bawah. 

"Kalau barengan mungkin yang menengah atas bisa ditangkep dengan cepet tapi yang di bawah ini menurut saya memerlukan satu per satu," ucap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bantuan Ibu-Ibu PKK

Jokowi ingin agar kampanye mengenai protokol kesehatan Covid-19 ini juga melibatkan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Menurut dia, PKK akan lebih efektif untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Saya ingin ini melibatkan PKK, coba PKK. Istri Mendagri, saya enggak tahu kalau ibu-ibu khawatir masalah Covid mungkin kita rem, tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini saya pikir sangat efektif door to door urusan masker," tuturnya.

"Perubahan perilaku ini benar-benar harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di TV, di medsos secara masif selama 2 minggu ini dengan cara-cara yang berbeda," sambung Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya