Satgas Covid-19 Minta Anies Pertimbangkan Kajian Tim Pakar Sebelum Buka Bioskop di Jakarta

Menurut Doni, rencana Anies mengoperasionalkan kembali bioskop karena mendapat banyak permintaan dari kalangan industri film.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Agu 2020, 09:17 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 09:16 WIB
Ilustrasi bioskop. (Foto: Koleksi Cinema XXI)
Ilustrasi bioskop. (Foto: Koleksi Cinema XXI)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Gubernur DKI Anies Baswedan mematangkan rencana membuka kembali bioskop di Jakarta. Salah satunya dengan mempertimbangkan kajian tim pakar untuk diterapkan saat bioskop kembali beroperasi.

"Kami bertemu karena kajian oleh Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 telah selesai dilakukan. Hasil kajian itu diharapkan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan," tulis Doni dalam siaran pers diterima, Kamis (27/8/2020).

Menurut Doni, rencana Anies mengoperasionalkan kembali bioskop karena mendapat banyak permintaan dari kalangan industri film. Doni mengakui, jika penutupan bioskop selama pandemi berdampak pada sisi ekonomi. Namun ditegaskan Doni, rencana itu jangan sampai meningkatkan jumlah penularan Covid-19 di DKI Jakarta.

"Seperti dikatakan Presiden, antara rem dan gas harus seimbang. Kita tahu industri film dan bioskop memberikan dampak ekonomi yang besar, tetapi jangan sampai juga mengorbankan masalah kesehatan," jelas Doni.

Protokol kesehatan selama di bioskop yang harus dijalankan sesuai kajian Tim Pakar Covid-19 yaitu pertama pemesanan tiket harus menggunakan online dan sepanjang pertunjukan penonton tidak boleh membuka masker.

Selanjutnya, jumlah penonton dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas. Dengan ada jarak antara satu penonton dengan yang lain. Filtrasi udara harus dibuat sebaik mungkin agar tidak menimbulkan penularan.

"Pemerintah sangat sadar bahwa konstitusi untuk melindungi keselamatan segenap warga tidak hanya terbatas melindungi dari ancaman Covid-19, tetapi juga jangan dari ancaman ekonomi," Doni menandasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sudah Dikaji

Sebelumya, Ketua Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, kajian telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir terhadap kemungkinan pembukaan bioskop dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Wiku menyampaikan, pembukaan bioskop harus memperhatikan aspek kesehatan secara ketat serta melalui tahapan prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat dan daerah serta monitoring dan evaluasi.

"Dalam prakondisi ini, harus dipastikan tentang kesiapan fasilitas itu sendiri, fasilitas pendukungnya, dan juga dalam penyelenggaraan, termasuk masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Sementara, Gubernur Anies menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan berbagai kajian, termasuk membandingkan protokol yang diterapkan di negara lain. Salah satunya apa yang dilakukan Cinemasafe di AS.

"Studi yang dilakukan oleh Technical University of Berlin membandingkan auditorium bioskop dengan ruang perkantoran untuk risiko penularan Covid-19. Studi ini menyimpulkan dua faktor yang membuat bioskop lebih aman adalah karena penonton bioskop lebih sedikit berbicara dan sistem ventilasi yang berbeda," jelas Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya