Kasus Covid-19 di DKI Meningkat, Satgas: Tempat Tidur di RS Sudah Tak Ideal

Lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI yang meningkat, membuat ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit rujukan dan ICU semakin ideal.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Agu 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 18:35 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/7/2020), COVID-19 bukan konspirasi. (Dok Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI yang meningkat, membuat ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit rujukan dan ICU semakin tak ideal.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers secara daring, Senin (31/8/2020).

Sebagai catatan, angka terpakainya tempat tidur untuk isolasi pasien positif Covid-19 sudah mencapai 69% dan ICU 70%.

"Angka keterpakaian tempat tidur ruang isolasi adalah 69 persen. ICU 77 persen, kondisi ini memang tidak ideal," kata Wiku.

Dia mengingatkan, jika mengacu data dari WHO, maksimal keterpakaian tempat tidur di RS hanya 60% saja. Karenanya, dia mendorong pemerintah DKI untuk menurunkan angka Covid-19.

"Pemerintah mendorong menurunkan angka keterpakaian di bawah 60 persen, supaya beban tenaga kesehatan berkurang," ungkap Wiku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belum Real Time

Wiku juga menjelaskan, penambahan kasus positif di DKI pada hari ini yakni 1.049 kasus, adalah angka akumuluasi beberapa hari.

"Angka ini ada kemungkinan pencatatan belum real time, hingga akumulasi dilaporkan pada hari tertentu," jelas dia.

Wiku menyebut mayoritas kasus positif baru, berasal dari libur panjang long weekend beberapa waktu lalu.

"Mayoritas penambahan kasus baru ketika dilacak antara 16-22 Agustus, ini saat liburan panjang atau long weekend ini tingkat penularan tinggi pada periode tersebut," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya