Menag Juluki Abdul Malik Fadjar Sebagai Tokoh Pengembangan Pendidikan Islam

Fachrul mengungkapkan, Abdul Malik Fadjar memiliki kiprah besar dalam pendidikan Islam sejak muda.

oleh Yopi Makdori diperbarui 08 Sep 2020, 08:57 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2020, 08:53 WIB
Menag Fachrul Razi Bahas Pembangunan SDM di Rakornas Indonesia Maju
Menteri Agama Fachrul Razi (kanan) menyampaikan pendapatnya saat diskusi panel III Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel III itu membahas pembangunan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas berpulangnya Menteri Agama era Presiden BJ Habibie, Abdul Malik Fadjar, pada Senin malam, 7 September 2020.

Fachrul Razi mengungkapkan, kepergian Abdul Malik Fadjar merupakan kehilangan besar bagi Kementerian Agama.

"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Saya menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Prof Abdul Malik Fadjar pada Senin malam ini," ujar Fachrul dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9/2020).

"Ini menjadi kehilangan besar bagi kami Keluarga Kementerian Agama. Bukan saja pernah menjabat sebagai Menteri Agama, tapi beliau juga merupakan tokoh pengembangan pendidikan Islam," imbuh dia.

Fachrul mengungkapkan, Abdul Malik Fadjar memiliki kiprah besar dalam pendidikan Islam sejak muda. Lahir dari keluarga Muhammadiyah pada 22 Februari 1939, Malik, begitu ia biasa disapa, merupakan produk pendidikan Kementerian Agama.

Malik muda menamatkan gelar Doktorandus (Drs) dari Fakultas Tarbiyah Cabang Sunan Ampel Surabaya pada 1972 (saat ini telah menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

"Yang menarik, beliau telah membangun karier mulai menjadi guru pada Sekolah Rakyat Negeri (SRN), hingga kemudian menjadi Dirjen pada Ditjen Bimbingan Islam Kemenag di tahun 1995-an," kata Fachrul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wafat dalam usia 81 tahun

Mantan Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar. (Dok: Suara Muhammadiyah)
Mantan Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar. (Dok: Suara Muhammadiyah)

"Saat menjadi Dirjen, lalu Menteri Agama, beliau banyak melakukan pembenahan dan inovasi, antara lain pengembangan manajemen berbasis sekolah, serta Madrasah Aliyah Model dan Madrasah Aliyah Keterampilan. Beliau ikut berjasa dalam pengembangan pendidikan Islam," sambungnya.

Atas jasa besar yang luar biasa terhadap Negara dan Bangsa Indonesia, Abdul Malik Fadjar mendapat tanda kehormatan yang tinggi, yaitu Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden BJ Habibie. Tanda kehormatan ini tertuang dalam Keppres Nomor 076/TK/TH 1999 tanggal 13 Agustus 1999.

Abdul Malik Fadjar meninggal dunia dalam usia 81 tahun. Mantan pengurus PP Muhammadiyah ini wafat pada Senin 7 September 2020 pada pukul 19.00 WIB.

"Beliau meninggal di RS Mayapada Kuningan," ucap Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Agus Suradika saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

Agus mengatakan, Muhammadiyah merasa kehilangan atas berpulangnya Malik Fadjar, yang juga pernah menjabat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu.

"Kita kehilangan salah satu tokoh, pemikir, dan penggerak Pendidikan Muhammadiyah,” ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya