Sukses Kembangkan Sektor Wisata, Puluhan Diplomat Kemenlu Serap 'Ilmu' Banyuwangi

Inspirasi dari Banyuwangi bisa menambah pengetahuan dan melengkapi pemahanan mereka untuk melakukan promosi, mendorong kerja sama negara dan pengembangan SDM untuk kepentingan Indonesia.

oleh stella maris pada 11 Sep 2020, 16:45 WIB
Diperbarui 11 Sep 2020, 17:13 WIB
Banyuwangi
Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan pesat Kabupaten Banyuwangi ternyata memikat puluhan diplomat senior Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menyerap kesuksesan pengembangan sektor wisata.  Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (SESPARLU), June Kuncoro Hadiningrat mengatakan bahwa Banyuwangi menjadi salah satu daerah di Indonesia yang punya banyak sisi positif untuk dipelajari. 

"Banyak hal positif yang bisa kami pelajari, salah satunya di sektor pariwisata. Alasan inilah yang menginspirasi kami untuk mengajak para diplomat senior mendengar langsung praktek baik dari Bupati Banyuwangi," kata June Kuncoro Hadiningrat dalam seminar online yang diikuti para peserta Diklat SESPARLU angkatan ke-65 yang digelar Kamis (10/9).

Peserta diplomat yang ikut merupakan pejabat-pejabat terbaik yang telah bekerja di Kemenlu selama kurang lebih 15 tahun. Menurut June, para dipomat ini perlu mendapat "ilmu" tentang pemasaran daerah dari Bupati Banyuwangi. Ilmu ini sebagai bekal bagi diplomat untuk bagaimana memasarkan Indonesia ke negara tempatnya bertugas kelak.

"Kami berharap, inspirasi dari Banyuwangi bisa menambah pengetahuan dan melengkapi pemahanan mereka untuk melakukan promosi, mendorong kerja sama negara dan pengembangan SDM untuk kepentingan Indonesia," kata June.  

Para peserta diklat ini adalah mereka pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) minimal pada tiga negara yang berbeda.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku memanfaatkan forum ini untuk mempromosikan Banyuwangi kepada diplomat yang bertugas ke luar negeri.

"Terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri yang telah berkenan mengundang Banyuwangi untuk mengikuti forum ini. Momen ini kami manfaatkan untuk mengakselerasi kemajuan tourism, trade, dan investement daerah, khususnya tourism," ujar Anas.

Anas mengatakan, Banyuwangi memiliki bentang alam yang luar biasa. Ada pantai, gunung dan lansekap yang menarik. Tradisi seni-budayanya juga sangat kuat.

Oleh karena itu, Anas meminta dukungan kepada Kemenlu melalui para diplomat untuk turut mempromosikan bahwa Banyuwangi memiliki pantai dengan ombak terbaik untuk selancar, yaitu Pantai Plengkung. 

Anas menambahkan, Banyuwangi terus berbenah melalui peningkatan infrastruktur dan amenitas. Selain menambah rute di Bandara Banyuwangi yang merupakan bandara hijau pertama di Indonesia, hotel-hotel berbintang terus tumbuh di daerah ujung timur Pulau Jawa itu.

"Masyarakat harus menikmati kue pariwisata tersebut. Kami proteksi pasar. Tidak boleh investor membangun hotel di bawah bintang tiga. Sehingga rakyat dengan modal kecil, bisa turut mengembangkan homestay untuk wisatawan," ujarnya.

Di masa adaptasi baru, lanjut Anas, Banyuwangi menyusun skema protokol kesehatan dan menerapkannya secara ketat di sejumlah destinasi wisata. Banyuwangi melakukan sertifikasi protokol kesehatan Covid-19 untuk seluruh destinasi wisata, hotel, homestay, dan kafe serta restoran hingga warung-warung rakyat.

Semua yang telah lulus uji protokol ketat yang dijalankan dan disupervisi para ahli Dinas Kesehatan diberi sertifikat dan disajikan di aplikasi Banyuwangi Tourism.

"Sertifikasi serupa juga kami lakukan kepada para pemandu wisata. Hal ini untuk menjamin kenyamanan dan keamanan bersama," kata Anas.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya